LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Partai Solidaritas Indonesia atau PSI sempat membuat heran dengan dana kampanye yang hanya Rp180.000. Total pengeluaran kampanye itu tercatat dalam laporan awal dana kampanye (LADK) yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pekan lalu.

PSI melaporkan penerimaan dana kampanye sebesar Rp2 miliar. Namun, pengeluaran dana kampanye hanya Rp180.000.

Dana sekecil itu dinilai tidak logis, mengingat PSI terus memproduksi spanduk dan baliho bahkan sebelum masa kampanye dimulai pada 28 November 2023.

Baca Juga: Kata KPU Jabar Soal Tudingan Anggota Polisi Pasang Baliho PSI

Dilaporkan Republika, Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni mengaku partainya belum selesai menghitung semua pembiayaan kampanye. Pengurus PSI di daerah disebut belum memberikan laporan kepada pengurus PSI pusat.

Dana Kampanye PSI Terbesar Setelah PDIP

Dalam LADK perbaikan yang dirilis KPU pada Minggu, 14 Januari 2024, secara mengejutkan dana kampanye PSI berubah menjadi Rp33 miliar. Dari nilai itu, total pengeluarannya mencapai Rp24 miliar, jauh dari laporan awal sebesar Rp180.000.

Laporan yang dilihat Ayobandung.com pada Senin, 15 Januari 2024 itu menunjukkan, total penerimaan dana kampanye PSI mencapai Rp33.055.522.406 dengan total pengeluaran mencapai Rp24.130.721.406.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Ungkap Jawaban Gibran Rakabuming saat Diajak Gabung PSI

Dana ini merupakan yang terbesar kedua setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dalam LADK, PDIP melaporkan total penerimaan dana kampanye sebesar Rp183, 8 miliar dengan total pengeluaran Rp115 miliar.

Dana kampanye PSI melebihi dana kampanye partai-partai besar lainnya seperti Partai Golkar (Rp10 miliar), PKS (Rp12 miliar), PAN (Rp29,8 miliar), PPP (Rp20 miliar), Partai Demokrat (Rp8 miliar), dan PKB (Rp1 miliar).

PSI dilaporkan telah memperbaiki LADK dan menyerahkannya ke KPU pada Jumat, 12 Januari 2024. Meski sudah melakukan perbaikan LADK, berkas PSI masih berstatus 'belum lengkap dan belum sesuai.'