PIKIRAN RAKYAT - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan bahwa rakyat menginginkan pemimpin yang jujur dan konsistem antara perkataan dan perbuatan.

"Rakyat Indonesia menginginkan pemimpin yang jujur yang lurus, pemimpin yang satu kata sesuai dengan perbuatannya. Apa yang diucapkan itu yang ada di hatinya," katanya saat menghadiri konsolidasi partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Sumatera Utara pada Sabtu, 31 Januari 2024.

"Bukan orang yang menganggap dirinya pintar, tapi hatinya tidak jelas," sambung Prabowo.

Baca Juga: Prabowo Pimpin Doa untuk Masyarakat Gaza: Hidup Palestina, Palestina Merdeka!

Prabowo lantas menyinggung perihal capres yang bicara etik. Menurutnya, sosok itu tak pantas mengungkit soal etik.

"Mau bicara etik, tapi tidak pantas untuk bicara etik. Tapi aku gak sebut orangnya siapa lho. Sorry ye," ujarnya.

Selain itu, Prabowo juga mengungkit soal penilaian rendah yang diberikan capres nomor urut 1, Anies Baswedan terhadap kinerjanya sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).

"Mungkin nilai dari rakyat lebih daripada beberapa hari yang lalu di Jakarta. Di Jakarta saya hanya dapat nilai 11 dari 100, tapi hari ini rasanya mendapat 99 dari 100," katanya.

Nilai Rendah Prabowo

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyelenggarakan debat Pilpres 2024 putaran ketiga di Istora Senayan Jakarta pada Minggu, 7 Januari 2024.

Debat ini mengusung tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.

Saat sesi tanya jawab, Anies Baswedan meminta Ganjar Pranowo memberi skor terhadap kinerja Kementerian Pertahanan di bawah kepemimpinan Prabowo.

Keduanya pun memberi penilaian rendah. Ganjar memberi skor 5, sementara Anies memberi skor 11 dari skala 100 untuk kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.***