Sentimen
Negatif (100%)
13 Jan 2024 : 20.15
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Pasuruan, Bangil, Kyoto

Kasus: Tipikor, korupsi

Tokoh Terkait

Mahfud MD Soal Laut Natuna Utara: Dimasuki Kapal Asing dan Kita Kadang Diam Saja

13 Jan 2024 : 20.15 Views 7

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Mahfud MD Soal Laut Natuna Utara: Dimasuki Kapal Asing dan Kita Kadang Diam Saja

PIKIRAN RAKYAT - Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD mengungkapkan, ada dugaan tindak pidana korupsi di Laut Natuna Utara lantaran tidak terkelola dengan baik. Hal itu disampaikannya di Pondok Pesantren Darut Tauhid Canga'an Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Jumat, 12 Januari 2024.

"Di utara sana, Laut China Selatan atau Natuna Utara, laut kita itu selalu dimasuki kapal asing dan kita kadang kala diam saja karena di situ ada permainan, korupsi," tutur Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia (Menko Polhukam) itu.

Dia menceritakan, pernah menangkap dua kapal asing dari Iran yang menyelundupkan BBM secara ilegal serta menjualnya di tengah Laut Natuna Utara. "Lalu ada pejabat yang bilang, 'wah itu enggak apa-apa, enggak boleh berlaku hukum Indonesia, berlaku Protokol Kyoto, dikembalikan saja lalu didenda Rp1 miliar."

Mahfud MD juga bilang, pernah mengirimkan lebih dari 100 kapal dari Jawa Tengah ke Laut Natuna Utara untuk mendapatkan BBM subsidi. Namun saat tiba di sana, 100 kapal itu tidak mendapatkannya.

"Saudara, kapal saya sudah sampai di sana (Laut Natuna Utara), enggak kebagian, enggak kebagian minyak subsidi," ucapnya, "dicuri oleh aparat, dijual di tengah jalan. Nah yang begini nih dijual di tengah laut, dititipkan ke pom bensin, 'tolong nih dijualkan'."

Kata dia, kapal-kapal yang dikirim itu meminta untuk kembali pulang ke Jawa Tengah. "'Pak, kami enggak dapat membeli minyak subsidi. Kami malahan rugi di sini'. Nah, ini karena korupsi nih."

Dia pun menerangkan bahwa penyelundupan BBM ilegal membuat truk pengangkut barang antarprovinsi dari Sumatra ke Jawa tertahan, karena tak ada BBM subsidi sehingga menyebabkan keterlambatan. "Sesudah dicek minyak subsidinya ke mana saja enggak ada yang dapat. Itu siapa? Itu aparat yang di tengah jalan bekerja sama dengan mafia-mafia lokal."

Limbah di Natuna dari negara tetangga

Pada akhir Desember 2023, limbah sampah plastik ditemukan di beberapa pantai wilayah Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Parman, pedagang di Pantai Tanjung, Kecamatan Bunguran Timur Laut, mengungkapkan, kondisi demikian kerap terjadi bila memasuki Desember.

"Kalau musim utara masuk, pasti ada sampah itu di pinggir pantai. Bulan Januari sama Februari makin banyak," katanya belum lama ini, seperti dilaporkan Antara.

Dia mengungkapkan, sampah yang ditemukan dari plastik kemasan air mineral sampai plastik bekas kosmetik, terutama dari China, Malaysia, Thailand, Kamboja, serta Vietnam.

Selain sampah botol plastik, dia juga menemukan sampah kayu. Parman menduga, sampah-sampah itu dibuang kapal-kapal yang melintas di perairan internasional yang terdapat di sekitaran Pulau Natuna. "Karena kalau kemungkinan kiriman langsung dari negara mereka sangat kecil."

Sampah-sampah yang terdampar di beberapa pantai itu diduga terbawa angin dan gelombang.

Pemerhati lingkungan Jelajah Bahari Natuna (JBN) Natuna Cherman mengungkapkan, hampir di setiap pantai di pulau-pulau yang ada di wilayah Natuna menjadi langganan tempat pendaratan sampah kiriman, terutama sampah plastik dari negara tetangga.***

Sentimen: negatif (100%)