LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Sepanjang 2023, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat telah terjadi 30 gempa bumi merusak di Indonesia.

Penyelidik Bumi Madya PVMBG Supartoyo mengatakan, sebuah fenomena gempa bumi bisa masuk dalam kategori merusak jika memakan korban jiwa, merusak bangunan, dan mengganggu lingkungan.

"Selama 2023, di Indonesia terjadi 30 gempa bumi merusak, angka ini jadi yang tertinggi selama 23 tahun terakhir," ujar Supartoyo, dalam webinar bertajuk "Kupas Tuntas Gempa Sumedang", Kamis, 11 Januari 2024.

Baca Juga: Bencana Alam Kepung Jawa Barat di Awal Tahun 2024, Gempa hingga Longsor

Gempa merusak di Indonesia sepanjang 2023. (dok. PVMBG)

Ia mengatakan, dari jumlah itu, 11 di antaranya terjadi di Jawa Barat. Menurutnya, mayoritas penyebab gempa di Jawa Barat sepanjang 2023 berasal dari aktivitas sesar.

"Meskipun kekuatannya tidak besar tapi sangat destruktif," katanya.

Geolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Gayatri Indah Marliyani menambahkan, daerah Jawa barat merupakan daerah seismik aktif yang rawan terhadap gempa bumi. Sumber gempa bumi yang berdampak di wilayah Jawa bagian barat bersumber dari sesar-sesar di zona megathrust dan juga sesar-sesar di darat.

"Sebaran kegempaan sebagian besar mengonfirmasi sesar-sesar aktif yang sudah terpetakan, tetapi ada beberapa zona seismisitas yang belum terpetakan sumbernya," jelasnya.

Sesar yang sudah terpetakan di antaranya, Sesar Cimandiri, Sesar Cugenang, Sesar Lembang, Sesar Cipamingkis, Sesar Garsela, Sesar Baribis, Sesar Cicalengka, Sesar Cileunyi-Tanjungsari, Sesar Tomo, dan Sesar Cipeles.

Sebaran sesar di Jawa. (dok. Pusgen PUPR)

Baca Juga: Sejarah Gempa Sesar Lembang, Ancam Seantero Bandung dengan Potensi Guncangan Magnitudo 7

Sementara itu, pulau Jawa juga menjadi kawasan aktif gempa bumi tektonik yang disebabkan oleh tumbuhkan Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia.

Zona megathrust sejauh 180 km di selatan Jawa ini memiliki segmen Selat Sunda dengan maksimum magnitudo 8,7, segmen Jawa Tengah dengan maksimal magnitudo 8,7, dan segmen Jawa Timur dengan masimal magnitudo 8,5.

"Jawa dikelilingi lempeng yang bergerak ke arah timur laut dengan kecepatan 7 cm per tahun," kata Gayatri.

*Follow Official WhatsApp Channel AYOMEDIA untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini