Sentimen
Negatif (86%)
12 Jan 2024 : 11.05
Informasi Tambahan

Event: Rezim Orde Baru

Kab/Kota: Lenteng Agung

Partai Terkait

Megawati Miris Pemilu Jadi Alat Elite Politik: Kekuasaan Itu Tidak Langgeng!

12 Jan 2024 : 11.05 Views 16

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Megawati Miris Pemilu Jadi Alat Elite Politik: Kekuasaan Itu Tidak Langgeng!

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum PDIP Megawati Soekaroputri memperingati momen Pemilu bukan alat elite politik untuk melambungkan kekuasaannya.

Dia mewanti-wanti, masih ada moral dan etika yang harus dijunjung tinggi terutama saat pesta demokrasi berlangsung.

Pernyataan itu disampaikan ketua partai berlogo banteng saat menghadiri peringatan HUT Ke-51 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu, 10 Januari 2024.

"Saudara-saudara sekalian, Pemilu bukan alat elit politik untuk melambungkan kekuasaan dengan segala cara," ujarnya.

Baca Juga: Puncak Musim Hujan, Jawa Barat Salah Satu Provinsi dengan Kerawanan Bencana yang Tinggi

Lebih lanjut, kepada siapapun yang terpilih menjadi pemimpin bangsa di masa mendatang, Presiden Kelima RI menyadarkan bila kekuasaan bukanlah hal yang kekal.

"Kekuasaan itu tidak langgeng. Yang langgeng itu yang di atas. Kekuasaan itu akan berhenti, apapun jabatannya," ucapnya.

Di kesempatan yang sama, dia juga menyoroti penerapan penegakan hukum di Indonesia yang saat ini seakan mudah dipermainkan oleh para elite politik.

"Sekarang hukum itu dipermainkan bahwa kekuasaan itu dapat dijalankan, semaunya saja. No, no, and no," tutur Megawati.

Megawati Soal Penguasa Bergaya Orde Baru

Belum lama ini Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menyentil lawan politiknya sekaligus para pemimpin yang berkuasa dengan menyebut mereka bertingkah seperti pemerintah zaman Orde Baru.

"Mestinya Ibu nggak boleh ngomong gitu, tapi sudah jengkel. Tahu nggak, kenapa? Republik penuh dengan pengorbanan, tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman Orde Baru?" ujarnya.

Sindiran itu dilayangkan lantaran dia jengkel melihat segelintir orang tak lagi menghormatinya sebagai Presiden ke-5 RI.

"Kadang-kadang ya, kadang-kadang apa ya, saya manusia juga dong. Tetapi ya bayangkan, kok saya tidak seperti dihormati ya. Lho, kenapa? Lho saya jelek-jelek pernah presiden lho, dan masih diakui dengan nama Presiden ke-5 Republik Indonesia lho," kata Megawati.

Di samping itu, Megawati juga menyinggung soal adanya indikasi tindakan intimidatif jelang Pemilu 2024.

"Bayangin, mengintimidasi, dia itu siapa sih? Kalau dia berani, loh kenapa saya enggak boleh. Kamu mesti lihat perundangannya, kamu sebagai apa, bolehkah kamu menekan rakyat?" ujarnya.***

Sentimen: negatif (86.5%)