Sentimen
Positif (87%)
9 Jan 2024 : 17.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan

Kasus: HAM

Jokowi Pasang Badan Bela Prabowo Soal Data Pertahanan, Ganjar: Ada di Website Kemenko Polhukam

9 Jan 2024 : 17.20 Views 5

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Jokowi Pasang Badan Bela Prabowo Soal Data Pertahanan, Ganjar: Ada di Website Kemenko Polhukam

PIKIRAN RAKYAT - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo buka suara perihal pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut data pertahanan tidak bisa dibuka seperti toko kelontong.

Sebelumnya, Ganjar berhadapan dengan capres Prabowo Subianto dan Anies Baswedan di debat Pilpres 2024 pada Minggu, 7 Januari 2024. Kepada Prabowo, mantan Gubernur Jawa Tengah ini meminta data pertahanan disampaikan kepada publik.

Selain maju sebagai capres, Prabowo diketahui menjabat sebagai Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019 hingga 2024.

Baca Juga: Serangan Anies dan Ganjar ke Prabowo Jadi Perdebatan Tanpa Pemenang, Malah Bisa Jadi Bumerang

"Saya butuh jawaban saja. Kalau memang tidak bisa, kan dia jawab 'tidak bisa dibuka pak'," ujar Ganjar kepada wartawan di Jakarta pada Senin, 8 Januari 2024.

Ganjar mengklaim, data yang dipaparkannya saat debat sebenarnya tertera di situs resmi Kementerian Politik, Hukum, dan HAM (Kemenko Polhukam).

"Ada datanya di Kemenko Polhukam, terbuka itu di website," ujarnya.

Data Pertahanan Bukan Toko Kelontong

Presiden Jokowi mengatakan bahwa tak semua data pertahanan bisa menjadi konsumsi publik.

Hal itu merespons soal data pertahanan yang sempat disinggung dalam debat capres di Istora Senayan Jakarta pada Minggu, 7 Januari 2024.

"Yang berkaitan dengan pertahanan, yang berkaitan dengan keamanan negara, yang berkaitan dengan alutsista itu ada yang bisa terbuka tapi banyak yang memang harus dirahasiakan," kata Jokowi di Banten pada Senin, 8 Januari 2024.

Lebih lanjut, Jokowi menuturkan bahwa data pTaertahanan berkaitan dengan strategi besar negara. Maka dari itu, tidak semua data bisa dibuka seperti toko kelontong.

"Ini menyangkut strategi besar negara, enggak bisa dibuka semua kayak toko kelontong, enggak bisa," tutur dia.***

Sentimen: positif (87.7%)