Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Dewan Pers
Tokoh Terkait
Prabowo Curhat Sering Dituduh Kudeta: Saya Percaya Demokrasi
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menyatakan dirinya percaya pada demokrasi. Meskipun sering dituduh akan melakukan kudeta, Ketum Partai Gerindra itu menekankan komitmennya mempercayai proses demokrasi.
"Saya dulu tentara, dulu banyak menuduh saya ini itu, mau kudeta ya kan, tetapi saya tidak kudeta. Berkali-kali. Enggak tahu. Mungkin muka saya muka kudeta kali, tetapi tidak, saya percaya demokrasi," kata Prabowo dalam dialog bersama pengurus PWI, di Kantor PWI Pusat Gedung Dewan Pers, Jakarta, Kamis, 4 Januari 2024.
Prabowo membuktikan dirinya percaya pada proses demokrasi dengan mengikuti konvensi capres Partai Golkar pada 2004, mendirikan Partai Gerindra pada 2008, dan menjadi kontestan pilpres bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada 2009.
Tak berhenti pada 2009, Prabowo maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2014 dan 2019. Dalam dua edisi pilpres tersebut, Prabowo dikalahkan Jokowi, dan dia kembali maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Baca Juga: Prabowo Ungkap Rintangan Perempuan di Bidang Politik: Suami Tak Izinkan Istri Kampanye
Menurut Prabowo, rekam jejak politik tersebut menjadi bukti dirinya konsisten mendukung demokrasi.
“Sekali 2009 sebagai cawapres ibu Mega, habis itu sebagai capres ya kan, jadi capres, dua kali kalah habis itu keempat kali, saya percaya soal proses demokrasi,” tutur Prabowo.
Prabowo mengungkapkan ada dua elemen dari demokrasi yaitu pemilu dan kebebasan pers. Menurutnya, melalui pemilu rakyat bisa memilih langsung calon pemimpin dan pers berfungsi sebagai kontrol serta penyeimbang jalannya pemerintahan.
“Elemen dari demokrasi pertama adalah pemilu, rakyat harus bisa memilih pemimpin. Yang kedua adalah kebebasan pers, kebebasan pers itu adalah check and balance untuk mengendalikan penguasa,” tutur Prabowo.
Baca Juga: Prabowo: Partai Saya Bisa Berkembang karena Ada Kebebasan Pers
Lebih lanjut Prabowo menyampaikan kritikan keras yang disampaikan pers kepada pemerintah adalah sebuah pengingat tentang adanya suatu kesalahan dari jalannya roda pemerintahan. Dia menyebut, tidak ada kelaparan di suatu negara jika pers kuat.
“Pers yang walaupun keras kadang-kadang sakit hati kalau kita baca tapi itu menjadikan kita memberitahu kita something wrong ada masalah di negara kita sering dikatakan suatu negara yang persnya kuat tidak ada kelaparan,” ucap Prabowo.
“Karena begitu ada kelaparan, semua tahu langsung itu kita sekarang kalau ada pers yang kuat banjir di suatu tempat tahu ini lagi susah kita bantu,” katanya menambahkan.***
Sentimen: positif (79.9%)