Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung
Kasus: kebakaran
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Telan Dana Rp 70 Miliar, Museum yang Didesain Ridwan Kamil Ini Jadi Tempat Edukasi Tsunami Aceh
Ayobandung.com
Jenis Media: Nasional

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Museum yang berada di Aceh ini di desain oleh Ridwan Kamil.
Museum ini berfungsi untuk edukasi dan mengenang tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2004.
Dalam pembangunan museum ini menelan dana sebesar Rp 70 miliar.
Museum ini hadir untuk menambah variasi pilihan tempat wisata di Aceh.
Namun tujuan utama pembangunan museum ini adalah untuk mengenang gempa bumi yang mengakibatkan tsunami pada tahun 2004.
Dalam tragedi tersebut merenggut nyawa sebanyak 170.000 jiwa, oleh karena itu museum ini diperuntukan untuk mengenang tragedi tersebut.
Selain itu museum ini juga digunakan untuk tempat evakuasi jika terjadi bencana serupa.
Museum ini berdiri pada Februari 2008 dan dirancang oleh Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil berkesempatan membuat museum ini karena ia memenangkan sayembara.
Baca Juga: Punya Popularitas Tinggi, Ridwan Kamil Disebut Jadi Kartu AS dalam Memenangkan Partai Golkar di Jabar
Ridwan Kamil memenangkan sayembara tingkat internasional pada tahun 2007 dalam memperingati tsunami tahun 2024 tersebut.
Ridwan Kamil mengusung tema dark tourism, sayembara pembangunan museum ini dimenangkan Kang Emil karena memenuhi kriteria.
Pada saat itu kriteria yang diberikan adalah desain harus bernafaskan kebudayaan Aceh, mempunyai inovasi secara estetika dan dapat diterima oleh semua masyarakat.
Kriteria bangunan juga harus memenuhi keandalan terhadap bencana gempa bumi, tsunami, kebakaran, mudah dalam perawatan dan pengoperasian, mempunyai sistem pencahayaan yang memadai, dan bisa menjadi salah satu obyek wisata tsunami.
Ridwan Kamil mengaku untuk menggambar sketsa museum tersebut ia menggunakan hati dan ia juga tak jarang meneteskan air mata saat menggambar sketsa museum ini.
Kang Emil juga menyebutkan butuh waktu sebulan untuk merancang museum ini dan tema dark tourism dipilih agar menggambarkan ketakutan, kesedihan dan harapan.
Museum ini memiliki 6.038 koleksi yang terbagi dari koleksi etnografika, arkeologika, biologika, teknologika, keramologika, seni rupa, numismatika dan heraldika, geologika, filologika, serta historika dan ruang audio visual.
Yang unik dari museum ini adalah pengunjung akan melewati lorong kecil dengan pencahayaan minim. Lorong ini membuat emosi pengunjung campur aduk.
Baca Juga: GEMPA Bayah Banten Magnitudo 5,9 Pagi Hari Rabu 3 Januari 2024, Terasa hingga Bandung
Setelah itu ada ruang bernama The Light of God yang terdapat ratusan ribu nama korban dari bencana Tsunami Aceh.
Di lantai satu museum ini terdapat beberapa ruangan yang berisi sejarah rekam jejak kejadian tsunami.
Ruang pamer tsunami, pra tsunami, saat tsunami dan ruang pasca tsunami. Selain itu, beberapa gambar peristiwa tsunami, artefak jejak tsunami, dan diorama juga ada di lantai ini.
Salah satunya adalah diorama kapal nelayan yang diterjang gelombang tsunami dan diorama kapal PLTD Apung yang terdampar di Punge Blang Cut.
Sedangkan di lantai 2 museum ini berisi media-media pembelajaran berupa perpustakaan, ruang alat peraga, ruang 4D (empat dimensi), dan souvenir shop.
Tiket masuk untuk anak, pelajar dan mahasiswa Rp 3.000 Umum Rp 5.000 dan untuk turis Rp 15.000 rupiah.
Museum ini bisa dikunjungi setiap hari kecuali hari Jumat dari jam 09.00- 16.00 WIB.
Demikian informasi yang dapat disampaikan semoga bermanfaat.***
Sentimen: negatif (86.5%)