Sleman, Gatra.com – Kampanye dialogis dan berjabat tangan dengan masyarakat dianggap oleh capres nomor urut 1, Anies Baswedan, merupakan perjalanan spiritual terpanjang dalam hidupnya.

Bertemu dan berdialog dengan masyarakat, kata Anies, menjadikan dirinya mengerti dan memahami antusiasme adanya perubahan.

“Beberapa jam lagi (tahun berganti), dan saya ditanya apa yang paling unik sepanjang 2023? Kunjungan ke banyak daerah sepanjang dari Januari adalah perjalanan spiritual terhebat,” katanya saat meresmikan Posko Timnas Anies di kantor DPP Jaringan Nasional (Jarnas) di Sleman, Minggu (31/12) sore.

Bertemu dengan banyak orang, menurut eks Gubernur DKI ini, menjadikan 2023 sebagai tahun dengan jabat tangan terbanyak sepanjang hidupnya. Dalam sehari bisa ribuan orang yang dijabat tangannya.

“Saya memang tidak bisa berbicara satu-satu per satu, namun kesempatan berjabat tangan seperti mengirimkan rasa optimisme ke mereka dan mengenal setiap karakter masyarakat melalui tangannya,” ungkap Anies.

Bagi Anies, saat menjabat tangan petani dirinya memahami sulitnya mereka memperoleh pupuk. Demikian juga saat bersalaman dengan nelayan, Anies mengaku bisa memahami keluhan pembatasan jarak tangkap ikan yang hanya 12 mil.

Anies menyebut dengan dialog dirinya bisa lebih menjangkau, mengedepankan, menghormati, dan mendengarkan aspirasi masyarakat.

“Saya memilih berdialog, karena saya ingin masyarakat bertanya apa saja, dari hal ringan sampai isu sensitif. Saya ingin rakyat merasakan pemilu yang berkualitas. Pilpres tentang gagasan, bukan gambar-gambar saja,” ungkapnya.

Pasalnya, jika nanti ia terpilih sebagai presiden, segala keputusan harus mengandalkan ideologi, gagasan, pengalaman, dan prinsip. Hal-hal itu semua muncul dari dialog, bukan dari pemasangan baliho.

Terkait dengan persiapan debat, meski mengaku tidak ingin membicarakan karena ingin menikmati libur akhir tahun, Anies mengaku sudah mulai membaca dan berbicara dengan tim mengenai materi-materi sesuai tema debat pada 7 Januari.

18