Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Boyolali
Kasus: HAM
Tokoh Terkait
PDI-P Protes Keras Relawan Ganjar-Mahfud Dianiaya Oknum TNI, Minta Ditindak Tegas
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
/data/photo/2023/12/16/657d3208d5dfd.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, PDI-P memprotes keras tindakan oknum TNI yang menganiaya relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Boyolali, Jawa Tengah.
Hasto menyebut bahwa PDI-P sangat menyesalkan terjadinya tindak kekerasan dan penyiksaan tersebut.
Bahkan, Hasto membawa-bawa nama Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto.
“Kami protes keras atas tindakan oknum TNI tersebut. Para oknum TNI tersebut bertindak seperti itu diduga karena ada elemen-elemen di dalam TNI yang jadi simpatisan Pak Prabowo karena sama-sama berlatar belakang militer. Padahal Prabowo sudah diberhentikan dari TNI," ujar Hasto dalam keterangannya, Minggu (31/12/2023).
Baca juga: Soal Oknum TNI Aniaya Relawan, Ganjar: Kalau Tak Ngerti Aturan, Pecat Saja
Dalam diskusi dengan salah satu tokoh pegiat hak asasi manusia (HAM) guna mencari akar kekerasan oleh oknum TNI tersebut, Hasto menduga bahwa tindak kekerasan tersebut berawal dari kerancuan Prabowo sebagai Menhan dan sebagai capres.
Oleh karena itu, menurutnya, tercipta kesan adanya emotional bonding di kalangan oknum TNI tertentu dengan Prabowo.
“Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya tanggapan Pak Prabowo yang mengutuk aksi kekerasan tersebut," kata Hasto.
Hasto mengatakan, PDI-P meminta Panglima TNI secepatnya menindak oknum TNI tersebut agar tidak mencederai netralitas TNI.
Dia menegaskan nama baik TNI, Polri, dan aparatur negara lainnya jangan sampai dikorbankan dengan aksi oknum-oknumnya.
"Karena itulah, Panglima TNI dan Kapolri harus menegaskan kembali netralitas itu. Sebab, struktur TNI/Polri itu komando. Jika pucuk tertinggi netral dan ditegakkan dengan penuh disiplin, maka yang di bawah juga akan taat dan berdisiplin," ujar Hasto.
Baca juga: Bakal Jenguk Relawan yang Diduga Dianiaya di Boyolali, Ganjar Sebut Sudah Beri Dukungan Hukum
Di sisi lain, Hasto percaya bahwa TNI dan Polri akan menempatkan kepentingan rakyat, bangsa, dan negara di atas segalanya.
“Nama baik TNI/Polri itu sangat baik karena sejarahnya menjaga NKRI. Sikap partisan sebagaimana terjadi di Boyolali bisa merusak nama baik itu sehingga harus ditindak tegas," kata Hasto.
"Marwah TNI dan Polri serta aparatur negara lainnya kini sedang dipertaruhkan di depan mata 270 juta lebih rakyat Indonesia. Jangan sampai karena ulah segelintir oknum dengan ambisi pribadi merusak nama baik lembaga TNI sebagai penjaga kedaulatan negara dan Polri sebagai garda terdepan penjaga keamanan dan penegak hukum di Republik Indonesia," ujarnya lagi.
Diberitakan sebelumnya, Pusat Penerangan (Puspen) TNI membenarkan bahwa sejumlah prajurit Batalion Infanteri 408/Raider menganiaya sejumlah warga sipil beratribut relawan calon presiden Ganjar Pranowo pada Sabtu, 30 Desember 2023.
"Iya, benar. Oknum tersebut saat ini dalam proses pemeriksaan," kata Kepala Puspen (Kapuspen) TNI Brigjen Nugraha Gumilar melalui pesan tertulis, Sabtu.
Gumilar mengatakan, prajurit tersebut sedang diperiksa Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/Surakarta.
"Kronologi kejadian masih dalam penyelidikan," ujar Gumilar.
Baca juga: Ganjar Pastikan Tak Ada Relawan yang Meninggal Usai Diduga Dianiaya Oknum TNI
-. - "-", -. -
Sentimen: negatif (99.2%)