JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Arief Rosyid mengatakan, banyak yang meragukan kemampuan Gibran sebelum debat cawapres beberapa waktu lalu.

Akan tetapi, setelah pelaksanaan debat cawapres, Gibran yang diremehkan justru dinilai bisa menandingi cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD.

"Banyak beredar memenya itu 'dikira cupu ternyata suhu'. Karena profesor sama doktor saja ya ibaratnya untuk beberapa pertanyaan enggak bisa dijawab kan itu," ujar Arief saat dimintai konfirmasi, Jumat (29/12/2023).

Baca juga: TKN Sebut Gibran Paham Cara Atasi Masalah Pendidikan dan Ketenagakerjaan di Indonesia

"Itu yang membuat orang itu, 'wah ini anak muda akhirnya kepercayaan diri teman-teman muda itu. Wah ini profesor sama ketua partai saja bisa diginiin', gitu kan," sambungnya.

Menurut Arief, usai debat cawapres, elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran semakin meningkat.

Dia pun menyinggung sebutan 'Samsul' yang disematkan kepada Gibran, yang dirinya artikan sebagai 'semakin sulit disusul'.

"Semakin sulit disusul. Iya kan? Beda 2 kali lipat. Sekarang kan kita sudah 40 sekian (persen), yang lain baru 20 persen kan," imbuh Arief.

Baca juga: TKN Sebut Gibran Paham Cara Atasi Masalah Pendidikan dan Ketenagakerjaan di Indonesia

Sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka berbicara soal aksinya dalam debat kandidat Cawapres pada Sabtu (23/12/2023) malam.

Gibran ditanya wartawan soal ragam reaksi penampilannya tadi malam karena banyak yang sempat meremehkan dan juga memuji.

"Ya makanya kalau bikin berita jangan yang jelek-jelek terus ya,” jawab Gibran kepada wartawan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (23/12/2023).

Namun, Gibran enggan berkomentar lebih jauh soal materi maupun jawaban yang disampaikan dalam debat kandidat bersama Cawapres nomor urut tuga Mahfud MD dan nomor urut satu Muhaimin Iskandar.

Baca juga: TKN Klaim Prabowo Akan Diuntungkan Hadapi Debat Ketiga karena Posisinya sebagai Menhan

-. - "-", -. -