Sentimen
Negatif (100%)
29 Des 2023 : 00.25
Informasi Tambahan

Institusi: UNHCR

Kasus: HAM

Partai Terkait

Diusir Secara Paksa oleh Ratusan Mahasiswa, Begini Kondisi Pengungsi Rohingya Sekarang

29 Des 2023 : 00.25 Views 13

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Diusir Secara Paksa oleh Ratusan Mahasiswa, Begini Kondisi Pengungsi Rohingya Sekarang

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Pada Rabu 27 Desember 2023 lalu ratusan mahasiswa melakukan pengusiran secara paksa terhadap pengungsi Rohingya yang berada di gedung Bale Meuseuraya Aceh (BMA).

Ratusan massa dari aliansi Mahasiswa Bersama Rakyat Aceh tersebut berniat memindahkan pengungsi Rohingya dari BMA menuju Kantor Kementerian Hukum dan HAM Aceh.

Tanpa ada komunikasi terlebih dahulu, para mahasiswa langsung menyerbu masuk ke tempat pengungsi Rohingya yaitu di basement gedung BMA.

Pada saat penyerbuan para pengungsi Rohingya tengah melakukan istirahat tidur siang dan beberapa ada yang melakukan ibadah sholat dzuhur.

Para mahasiswa tersebut menyuruh para pengungsi Rohingya untuk balik dengan nada tinggi.

Tak hanya itu, massa tersebut juga menendang semua kotak persediaan minum para pengungsi Rohingya sehingga membuat tempat tersebut hancur berantakan.

Menyaksikan hal tersebut, pengungsi Rohingya khususnya para perempuan dan anak-anak menangis histeris dan ketakutan.

United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) sangat menyayangkan aksi pengusiran kepada para pengungsi Rohingya tersebut.

Baca Juga: Mohon Maaf! Kenaikan Gaji PNS, TNI, dan POLRI 2024 Sebesar 8 Persen Belum Bisa Dibayarkan di Januari, Ini Alasannya

UNHCR menyatakan setelah kejadian tersebut para pengungsi Rohingya mengalami trauma berat karena kebanyakan mereka masuk kelompok rentan yakni wanita dan anak-anak.

Tak hanya UNHCR, Badan Pengungsi PBB juga sangat prihatin dengan apa yang dialami pengungsi Rohingya saat ini.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Muhammad Yanuar Farhanditya selaku Senior Communications Assistant UNHCR.

UNHCR menilai serangan tersebut terjadi lantaran maraknya informasi dan ujaran kebencian dari masyarakat Indonesia kepada pengungsi Rohingya.

Karenanya pihak UNHCR meminta kepada aparat penegak hukum untuk segera bertindak dan memberi perlindungan khusus pada pengungsi Rohingya.

UNHCR mengaku sangat khawatir dengan keselamatan pengungsi Rohingya dan menyerukan aparat penegak hukum untuk segera mengambil langkah darurat guna memberikan perlindungan bagi semua individu dan staf kemanusiaan yang saat ini tengah putus asa.

Yanuar menyebutkan serangan mahasiswa ini merupakan hasil dari kampanye online yang terkoordinasi dan berisi misinformasi, disinformasi, dan ujaran kebencian kepada pengungsi Rohingya.***

Sentimen: negatif (100%)