Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Gambir
Jangan Korbankan Rakyat demi Kepentingan Kelompok
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
/data/photo/2023/12/25/6589160bd876d.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Jemaat GPIB Immanuel, Abraham Ruben meminta agar pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden tidak mengorbankan rakyat dan bangsa demi kepentingan kelompok tertentu.
Pesan itu disampaikan agar setiap paslon bisa menjaga persatuan masyarakat Indonesia di tengah tahun politik.
“Jadi, kepada pasangan calon, tentunya, namanya kepentingan politik, pasti ada tujuan tertentu. Tapi, sebagai pesan, kita harus lihat kepentingan yang besar. Jangan korbankan rakyat dan bangsa ini hanya untuk kepentingan kelompok,” kata Abraham di GPIB Immanuel, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (25/12/2023).
Baca juga: Maknai Natal di Tahun Politik, Pendeta GPIB Immanuel: Jangan Saling Menghakimi
Abraham menyadari bahwa perjuangan untuk memenangkan kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 merupakan sebuah proses panjang.
“Tapi, jangan proses ini kemudian menghancurkan atau merusak yang sudah kita pelihara bersama. Supaya, kontribusi dari paslon itu berharga untuk perjalanan sejarah bangsa ini,” tutur Abraham.
Dalam memaknai Hari Natal 2024, Abraham juga mengimbau agar para jemaat tidak saling menghakimi meski berbeda pilihan dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Ketika warga jemaat punya perbedaan pilihan, itu hak masing-masing. Tapi, jangan salah satu dengan yang lainnya saling menghakimi atau itu (perbedaan pilihan) menjadi bahan konflik,” kata Abraham.
Baca juga: Tergantung Harapan di Pohon Natal GPIB Immanuel agar Palestina Merdeka
Abraham menekankan, setiap jemaat harus melihat kepentingan yang lebih besar dibandingkan bertengkar karena berbeda pilihan.
“Kita tinggal di rumah yang sama, yaitu Indonesia. Karena itu, bukan soal pasangan calon saya yang menang. Tapi Indonesia yang harus menang,” ujar Abraham.
Oleh karena itu, Abraham lagi-lagi meminta agar jemaat saling menghargai dan selalu menjaga kedamaian di lingkungan masyarakat.
“Kita melihat secara lebih luas untuk kepentingan bangsa dan negara kita, untuk ke generasi sekarang dan generasi yang akan datang,” tegas Abraham.
-. - "-", -. -
Sentimen: positif (88.6%)