23 Desember 2023 06:45 WIB

Timnas AMIn sebut Gibran seharusnya menjelaskan terlebih dahulu tekait SGIE baru kemudian mengajukan pertanyaan.

Gibran Rakabuming Raka saat debat cawapres di JCC pada Jumat, 22 Desember 2023 (Tangkapan layar video di kanal YouTube KPU RI)

JAKARTA, JITUNEWS.COM -Juru bicara Timnas AMIN, Angga Putra Firdian  membela cawapres nomor urut satu, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang menjawab tidak tahu saat mendapatkan pertanyaan dari Gibran Rakabuming Raka terkait  State of The Global Islamic Economy Report (SGIE) dalam debat cawapres yang berlangsung pada Jumat (22/12/2023).

"Saya jawab sedikit, diantara teman-teman di sini yang tau SGIE dan carbon capture and storage itu pasti langsung pada googling dan itu strategi yang dipakai Pak Jokowi TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah)," kata Angga di Markas Pemenangan AMIN, Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Angga mengatakan bahwa debat cawapres bukanlah kegiatan cerdas cermas yang mengadu kepintaran. Ia pun menilai Gibran seharusnya menjelaskan terlebih dahulu tekait SGIE baru kemudian mengajukan pertanyaan.

Bela Cak Imin yang Ikut Tumpengan di IKN, Jazilul: Itu Supaya Jin-jinnya Hilang, Bukan Berarti Setuju

"Yang jadi masalah itu kita kan nggak lagi cerdas cermat ya, yang ditinjau pola pikirnya sehingga kalau mengeluarkan singkatan-singkatan, baiknya dijelaskan juga singkatan itu," jelas Angga.

"Jadi karena kan orang seperti ini, kalau tidak di pendidikan pasti tidak tau singkatan PPDB. Tapi kan harus dijelaskan dulu PPDB penerimaan siswa baru," sambungnua.

Lebih lanjut, ia  mengatakan bahwa strategi Gibran menggunakan istilah asing dalam debat sama persis yang digunakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membuat lawannya bingung.

Meski demikian, ia menyebut sikap Cak Imin yang menanyakan kembali apa itu SGIE sudah tepat.

"Itulah strategi-strategi yang digunakan Pak Jokowi dulu yang dipake mas Gibran. Alhamdulillah Cak Imin tadi caranya bagus, langsung ditanya balik apa itu SGIE," pungkasnya.

Soal Pertanyaan Gibran ke Cak Imin dalam Debat Cawapres, Jazilul: Maklum Lah Ya, Dangkal