Budi Gunadi Sadikin Ungkap Situasi Covid-19 Jelang Natal Tidak Mengkhawatirkan
Fajar.co.id
Jenis Media: Nasional

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa kondisi kasus COVID-19 di Indonesia menjelang libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 tidak menjadi kekhawatiran berlebih.
"Khusus untuk peningkatan COVID-19, kita melihat ada peningkatan COVID-19 sudah hampir 2.800 per pekan. Ini memang masih di bawah level 1 WHO," ujar Budi Gunadi Sadikin pada konferensi pers Kesiapsiagaan Sektor Kesehatan Menghadapi Masa Libur Natal dan Tahun Baru, yang diselenggarakan secara daring di Jakarta, Jumat, (22/12/2023).
Situasi COVID-19 secara global diklasifikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam tiga tingkatan. Level 1 berkisar antara 20 kasus per 100 ribu penduduk per pekan, atau setara dengan 56 ribu kasus per pekan jika dihitung berdasarkan jumlah populasi Indonesia.
Level 2 WHO berada di atas 20 hingga 50 kasus per 100 ribu penduduk per pekan, sementara level 3 terjadi ketika suatu wilayah melaporkan insiden kasus di angka 50 hingga kurang dari 150 per 100 ribu penduduk per pekan.
"Kita sekarang memiliki 2.800 kasus per pekan dari batas 56 ribu per pekan, yang berarti masih cukup rendah. Meskipun demikian, kita tidak melihat peningkatan signifikan dalam beberapa pekan terakhir," tambahnya.
Budi mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap impor kasus subvarian Omicron JN.1 yang saat ini sedang mengalami peningkatan kasus di Indonesia.
"Melalui hasil genom sekuensing, kita lihat bahwa persentase JN.1 naik dari hanya 1 persen pada November menjadi 19 persen pada pekan ketiga November, dan di awal Desember ini sudah mencapai 43 persen dari sebaran varian yang ada di Indonesia," ungkapnya.
Menurut Budi, perkiraan laju kasus JN.1 akan mencapai puncaknya pada Januari 2024, seiring dengan penurunan kasus secara global.
"JN.1 diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 80-90 persen, dan pada saat itu puncaknya dapat tercapai. Dilihat dari situasi ini, seharusnya puncak JN.1 sudah dapat terlihat pada bulan Januari," jelasnya.
Untuk mengantisipasi kondisi ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terlibat dalam agenda pelayanan mudik Natal dan Tahun Baru dengan membuka 2.000 posko kesehatan dan menempatkan 15 ribu petugas di titik-titik kritis seperti jalan tol, stasiun kereta api, bandara, pelabuhan, atau tempat dengan pergerakan masyarakat yang besar.
Budi juga menyarankan agar masyarakat kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang berisiko tinggi, seperti kendaraan umum yang padat penumpang.
"Saat ini vaksin masih tersedia di Puskesmas untuk mendapatkan vaksin tambahan, setidaknya untuk mengurangi keparahan jika terinfeksi COVID-19," tambahnya. (ant)
Sentimen: positif (97%)