Sentimen
Positif (99%)
22 Des 2023 : 23.35
Informasi Tambahan

BUMN: Perum BULOG

Kab/Kota: Penggilingan

Kasus: covid-19

Tokoh Terkait

Perum Bulog Sebut El Nino hingga Harga Pupuk Jadi Tantangan Pangan Nasional

22 Des 2023 : 23.35 Views 4

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Perum Bulog Sebut El Nino hingga Harga Pupuk Jadi Tantangan Pangan Nasional

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog telah mengidentifikasi tiga tantangan utama untuk ketahanan pangan Indonesia selama tahun 2023. Salah satu tantangan tersebut adalah fenomena El Nino yang telah menyebabkan penurunan produksi dan peningkatan harga pupuk.

“Selama tahun 2023 ada tiga hal di bidang pangan yang kita hadapi dan itu tiga gelombang besar. Gelombang yang pertama adalah turunnya produksi akibat fenomena El Nina,” ujar Bayu Krisnamurthi, Direktur Utama Perum Bulog, dalam keterangan di Jakarta, Jumat, (22/12/2023).

Gelombang kedua muncul dari kenaikan biaya produksi pertanian. Pupuk dan BBM mengalami kenaikan harga, mengakibatkan peningkatan biaya di berbagai sektor, termasuk mesin penggilingan dan transportasi. Pemulihan pasca pandemi COVID-19 juga menyebabkan kenaikan upah buruh tani dan biaya lainnya.

Gelombang ketiga berasal dari kenaikan harga pasar dunia yang dipicu oleh berbagai faktor, termasuk penutupan ekspor oleh India. Penutupan ekspor oleh 22 negara juga berkontribusi pada kenaikan harga global.

“Indonesia  berhadapan dengan tiga gelombang besar yang mengancam ketahanan pangan kita,” jelas Bayu.

Namun demikian, Bayu menyatakan bahwa pemerintah telah mengambil langkah yang tepat dengan mengalokasikan anggaran dari APBN untuk kelompok masyarakat berpendapatan rendah melalui program distribusi bantuan beras sebanyak 10 kg setiap bulan.

Meskipun jumlah tersebut tidak mencukupi kebutuhan penuh, distribusi 10 kg beras per keluarga dianggap sebagai langkah positif. “Meskipun tidak mencukupi seluruh kebutuhan, namun distribusi 10 kg beras per keluarga dianggap sebagai langkah positif," kata Bayu.

Program kedua adalah Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP), yang memasok beras lebih dari 1 juta ton dengan harga lebih murah dibandingkan harga pasar. Beras yang dijual dengan harga lebih murah atau disubsidi sekitar Rp1.500 per kilogram dari harga pasar.

Menurut Bayu, kedua program ini berhasil mencakup sekitar 23 hingga 24 juta rumah tangga, atau mendekati 100 juta jiwa, yang mencakup hampir separuh dari penduduk Indonesia atau sekitar 40 persen yang dianggap aman dari perspektif pangan.

Bayu menyatakan optimisme bahwa stok beras pemerintah akan tetap aman hingga akhir perayaan Lebaran 2024.

“Insya Allah saya cukup yakin dan saya sudah melaporkan juga kepada bapak Presiden (Joko Widodo) bahwa paling enggak sampai selesai lebaran stok beras pemerintah aman,” kata Bayu. (ant)

Sentimen: positif (99%)