Sentimen
Positif (93%)
21 Des 2023 : 15.00
Informasi Tambahan

Event: Hari Ibu

Kab/Kota: Kartini, Yogyakarta

Tokoh Terkait

Sejarah Hari Ibu di Indonesia

21 Des 2023 : 15.00 Views 13

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Sejarah Hari Ibu di Indonesia

KOMPAS.com - Peringatan Hari Ibu di Indonesia jatuh pada tanggal 22 Desember setiap tahunnya.

Seperti diketahui setiap negara memiliki peringatan hari ibu yang berbeda-beda. Namun begitu tujuan dan maknanya sama yakni memberi dukungan dan bentuk apresiasi kepada seluruh para ibu.

Profesi ibu seringkali dianggap sepele namun ternyata punya peran yang sangat besar untuk generasi masa datang.

Pada hari ini umumnya semua orang merayakan hari ibu dengan berbagai cara. Seperti dengan memberinya hadiah, mengajak jalan-jalan atau sekedar memberikan waktu me time bagi ibu rumah tangga.

Sejarah Hari Ibu di Indonesia

Hari Ibu di Indonesia sendiri ada ketika terbit Dekrit Presiden Nomor 316 tahun 1959 yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno. Dalam dekrit tersebut menetapkan 22 Desember adalah Hari Ibu di Indonesia.

Tanggal 22 Desember dipilih karena bertepatan pada tanggal pembukaan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama di Yogyakarta pada tahun 1928.

Jauh sebelum Indonesia merdeka, gender perempuan masih dianggap sebagai mahluk yang lemah dan tidak bisa mandiri. Kaum perempuan yang merasa tidak adil akhirnya mulai menyuarakan hak nya. Oleh sebab itu berdirilah berbagai organisasi perempuan.

Banyak tokoh-tokoh perempuan yang memerjuangkan kemerdekaan mereka. Seperti Kartini, Cut Nyak Dien, Cut Meutia, Roro Gusik (istri Untung Surapati), Christina Martha Tiahahu, Emmy Saelan, dan masih banyak lagi.

A. Nunuk P. Murniati (2004) menuliskan bahwa dulu ada berbagai hal diperjuangkan oleh perempuan. Di kalangan bawah, perempuan berjuang di bidang ekonomi, perdagangan, pertanian, peternakan, dan perikanan dalam sektor perjuangan kehidupan sehari-hari.

Lain halnya dengan perempuan kelas atas, mereka memerjuangkan tentang pendidikan perempuan. Mereka memiliki anggapan bahwa keterbelakangan perempuan karena tidak mempunyai kesempatan untuk bersekolah.

Dengan tujuan yang sama 30 organisasi wanita dari 12 kota di Jawa dan Sumatra sepakat mengadakan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama. Kongres digelar dari tanggal 22 hingga 25 Desember 1928.

Baca juga: Sambut Hari Ibu, Ini Dia Peran Ibu yang Bermakna bagi Anak

Kongres ini diselenggarakan di sebuah gedung bernama Dalem Jayadipuran. Kini merupakan kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional di Jalan Brigjen Katamso, Yogyakarta.

Kongres diadakan dengan tujuan untuk meningkatkan hak-hak perempuan di bidang pendidikan dan pernikahan.

Kongres pertama ini menghasilkan beberapa keputusan yakni membentuk federasi organisasi perempuan yang diberi nama Perikatan Perempuan Indonesia (PPI) dan mengirimkan tuntutan kepada pemerintah antara lain:

Peningkatan pendidikan/sekolah perempuan Penjelasan secara resmi arti talak kepada calon suami sebelum menikah Mendirikan lembaga bantuan dan pelayanan sosial untuk para janda dan anak yatim piatu.

Keputusan kongres perempuan tersebut kemudian membuat tanggal 22 Desember menjadi simbol Ibu Indonesia.

Referensi: 

Murniati, A. Nunuk P. (2004). Getar gender Volume 1. Yogyakarta: Indonesia Tera -. - "-", -. -

Sentimen: positif (93.9%)