PIKIRAN RAKYAT – Muhaimin Iskandar merasa sangat terhormat mendapat dukungan dari mantan Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla, dalam Pemilu 2024.

Cawapres yang akrab disapa Cak Imin ini yakin dengan bergabungnya Jusuf Kalla ke kubu Anies-Muhaimin (AMIN), mereka akan mendulang suara yang lebih banyak lagi.

“Pak JK ini biasanya kalau sudah menentukan pilihan akan mampu menggerakkan terutama seluruh kekuatan yang dimiliki Pak JK, baik di Jawa maupun luar Jawa,” kata Cak Imin saat menghadiri acara Slepet Imin di Depok.

Dia mengaku paslon nomor urut 1 sempat khawatir soal arah dukungan Jusuf Kalla karena tak kunjung mendeklarasikan paslon pilihannya.

“Pak JK sempat kita khawatir karena lama enggak ada keputusan dari beliau dan tentu ini membahagiakan semuanya,” ujarnya.

Namun setelah Jusuf Kalla mengumumkannya pada Selasa lalu, Cak Imin optimistis tokoh tersebut akan membantu pemenangannya bersama Anies Baswedan.

Deklarasi Dukungan Jusuf Kalla untuk AMIN

Jusuf Kalla (JK) menegaskan sikap politiknya mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) pada Pilpres 2024. Dukungan itu dideklarasikan JK saat menghadiri acara silaturahim Presidium Gerakan Rakyat Sulawesi Selatan Tim Nasional (Timnas) Pemenangan AMIN di Gedung Islamic Center IMM, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

"Jadi malam ini, di Makassar ini, saya menyampaikan sikap (dukung AMIN). Mudah-mudahan ada manfaatnya untuk anda semua," katanya.

JK bercerita bahwa Anies adalah murid politiknya. Selama ini, JK kerap memberi masukan kepada Anies terkait persoalan bangsa.

"Boleh dibilang saya mengajarkan politik (ke) Anies. Dulu di Universitas Paramadina, tiap Jumat, kami makan siang sama-sama dan saya memberikan mereka isu-isu dan pengalaman politik, tiap Jumat. Dari situ, saya mengerti bahwa Anies cepat mengerti persoalan dan memberi dasar pengetahuan untuk menyelesaikannya," ujarnya.

Menurut JK, Anies adalah sosok capres yang memiliki pengetahuan soal ekonomi paling mumpuni dibandingkan dua calon presiden lain.

"Laporan terakhir, ekspor kita menurun. Jadi, kita pilih presiden yang tidak mau asal belanja. Karena itu, presidennya harus mengerti dasar-dasar ekonomi dan saya yakin yang memiliki dasar yang kuat, tamatan ekonomi, cuma Anies," kata JK.***