Sentimen
Positif (66%)
21 Des 2023 : 05.08
Informasi Tambahan

Kasus: korupsi

Ganjar-Mahfud Ingin Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana, Pakar: Rendahkan Biaya Pendidikan

21 Des 2023 : 05.08 Views 9

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Ganjar-Mahfud Ingin Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana, Pakar: Rendahkan Biaya Pendidikan

PIKIRAN RAKYAT – Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memiliki program unggulan di bidang Pendidikan, yakni satu keluarga miskin satu sarjana. Melalui program ini, Ganjar-Mahfud ingin memperbaiki kualitas hidup kalangan kurang lewat kesetaraan pendidikan.

Pengamat pendidikan Itje Chodidjah menilai, tidak mudah meyakinkan keluarga kelas bawah untuk menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi. Sebab, mereka cenderung lebih mengutamakan agar anak-anaknya membantu bekerja.

Pemerhati pendidikan Mohammad Abduzen juga menyampaikan penilaian serupa. Menurutnya, banyak keluarga miskin sebetulnya ingin anak mereka menempuh perguruan tinggi tapi selalu tersandung biaya.

Di sisi lain, akan muncul ketidakadilan di keluarga menengah yang terjepit di antara kaya dan miskin.

Untuk itu, salah satu solusi yang tepat adalah merendahkan biaya pendidikan.

"Banyak anak-anak pintar SMA yang tidak berani ambil fakultas kedokteran karena mahal," ujarnya dikutip dari BBC News Indonesia.

Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana

Saat menghadiri dialog terbuka di Muhammadiyah, Ganjar Pranowo ingin mewujudkan program satu keluarga miskin satu sarjana.

"Kita melihat bagaimana mengangkat derajat orang miskin melalui pendidikan satu keluarga miskin satu sarjana. Insyaallah ini akan mendorong mereka lepas dari itu," ujar Ganjar pada Kamis, 23 November 2023.

Menurutnya, kualitas hidup kalangan kurang mampu bisa diubah oleh pendidikan, sehingga kehadiran negara di setiap lini kehidupan masyarakat sangat penting.

"Kehadiran negara di setiap kehidupan mulai anak-anak ya. Pendidikan yang penting untuk membentuk karakter, lalu pendidikan karakter sejak dini," katanya.

Selain itu, Ganjar menilai perlu banyak lapangan kerja yang dibuka untuk menciptakan ekonomi hijau. Untuk itu, dia berjanji merevisi kurikulum pendidikan yang mampu menyiapkan peserta didiknya untuk terjun ke dunia kerja. Kebijakan tersebut sejalan dengan implementasi ekonomi hijau yang dia gaungkan dalam visi misinya.

"Itu butuh lapangan kerja, digitalisasi Rp1.300 triliun investasi yang kita butuhkan itu menciptakan lapangan kerja, iya tidak?" kata Ganjar.

Menurut Ganjar, Indonesia membutuhkan anak-anak muda sebagai pelopor ekonomi kreatif, sebab seluruhnya dilakukan sebagai bentuk mengunggulkan ekonomi bangsa agar para pemuda terlibat di setiap tahapnya.

"Maka istilah kami gaspol itu kita dorong kita punya anggaran berlipat ganda maka tidak boleh ada korupsi pajaknya dipermudah," ujarnya.***

Sentimen: positif (66.6%)