Sentimen
Negatif (99%)
19 Des 2023 : 05.51
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Pelita Harapan

Kab/Kota: Jati

Partai Terkait

Prabowo Bukan Jokowi, PDIP Sebut Karakter Aslinya Muncul Meski Sudah Dipoles Gimik Gemoy

19 Des 2023 : 05.51 Views 39

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Prabowo Bukan Jokowi, PDIP Sebut Karakter Aslinya Muncul Meski Sudah Dipoles Gimik Gemoy

PIKIRAN RAKYAT – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengkritik citra Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

Hasto membantah pernyataan Prabowo yang mengeklaim bahwa dirinya punya citra yang sama dengan Presiden Joko Widodo. Menurut Hasto, Prabowo sama sekali tidak mirip dengan Jokowi.

“Bahkan dari poling yang kami lakukan (dengan) mencermati pemberitaan suara-suara dari rakyat di dalam debat kemarin, menunjukkan Bapak Prabowo bukanlah Pak Jokowi begitu,” kata Hasto di Kantor DPP PDI Perjuangan.

Saat mengamati debat capres perdana yang digelar 12 Desember lalu, Hasto menyadari bahwa gimik gemoy yang lekat dengan Prabowo bukan jati diri sebenarnya.

“Pak Prabowo tampil pada jati dirinya yang selama ini mencoba untuk dipoles dengan gemoy tetapi debat telah mengembalikan suatu karakter asli dari Pak Prabowo,” ujarnya.

PDIP juga membantah pengakuan Prabowo yang merasa mendapat dukungan Jokowi dalam pencalonannya. Partai ini memastikan bahwa Jokowi mendukung Ganjar.

Dukungan tersebut tercermin melalui sejumlah momen, salah satunya saat Ganjar safari politik ke Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Pak Jokowi di belakang Pak Ganjar. Ketika Pak Ganjar di NTT, kemudian Pak Jokowi (juga) ke NTT itu kan artinya rakyat melihat Pak Jokowi (ada) di belakang Pak Ganjar,” kata Hasto.

Citra Gemoy Prabowo Luntur

Citra gemoy yang dibangung Prabowo luntur akibat terlihat emosional selama debat bersama capres lain, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di KPU.

Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengatakan, sikap Prabowo kala itu tidak bisa mengimbangi citra gemoynya yang sudah digembar-gemborkan selama beberapa bulan terakhir.

"Terlihat ada ketidaksinkronan antara branding gemoy, dengan perilaku ketika debat. Perangai Prabowo mengonfirmasi karakter emosional yang asli, sebelum muncul citra gemoy," katanya, Kamis, 14 Desember 2023.

Emrus menilai, seharusnya citra yang dibuat capres sejalan dengan sikapnya yang dilihat Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

"Strategi ini gagal. Padahal, aslinya bukan begitu (gemoy). Harusnya, menurut saya, pencitraan itu harus sejalan dengan perilaku sehari-hari dia. Sehingga, (tidak) terlihat kontradiktif," tuturnya.

Prabowo Tampak Emosional

Saat menanggapi kritikan Anies di panggung debat, emosi Prabowo dianggap terlalu meledak-ledak. Kala itu, Anies mengkritik kinerja parpol yang melempem menyebabkan demokrasi memburuk hingga lemahnya peran oposisi pada era Joko Widodo.

Prabowo menyebut kritikan Anies berlebihan. Dia kemudian menyinggung balik dengan mengungkit cerita di balik kesuksesan Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta yang disokong Partai Gerindra lewat proses yang demokratis.

"Mas Anies, Mas Anies, Anda itu berlebihan. Jika oposisi ditekan oleh Jokowi, kalau Jokowi itu otoriter, Anda tidak mungkin jadi Gubernur DKI. Anda ingat, saya yang membawa Anda jadi Gubernur," kata Prabowo.***

Sentimen: negatif (99.4%)