LENGKONG, AYOBANDUNG.COM - Bendungan sangat berguna bagi masyarakat untuk sekedar menadah air hujan hingga mengairi pesawahan.

Masyarakat tentu tak asing dengan bendungan yang terletak di Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten yaitu Bendungan Gintung atau yang sebelumnya sangat dikenal dengan nama Situ Gintung.

Situ Gintung sejak zaman Belanda merupakan bendungan kecil atau tanggul yang digunakan untuk mengairi pesawahan, namun sejak daerah tersebut semakin padat penduduk, Situ Gintung menjadi daerah konservasi.

Masih melekat di ingatan tragedi jebol nya Situ Gintung pada tahun 2009 lalu.

Baca Juga: Jelang Nataru, Polrestabes Bandung Masifkan Razia Knalpot Racing

Situ Gintung yang jebol tersebut telah nemakan 100 korban jiwa dengan rumah yang rusak hingga 300 unit.

Air datang bak tsunami saat warga tengah terlelap atau bersiap mengawali hari karena terjadi di waktu subuh.

Hal tersebut terjadi diakibatkan oleh volume air yang terus meningkat akibat hujan deras terus menerus di wilayah Bogor.

Akibat ketidakmampuannya menahan volume air tersebut, bendungan jebol dan menumpahkan 1,5 juta meter kubik air ke pemukiman.

Kementerian PUPR menyebutkan bahwa tidak ada kesalahan pembangunan pada Situ Gintung, melainkan murni karena volume air yang melebihi rencana penampungan.

Baca Juga: Bukan Edi Salihin, Ternyata Sosok Ini yang Jerumuskan Jessica Wongso dalam Kasus Kopi Sianida

Namun semenjak tragedi itu, pemerintah kembali melakukan rekonstruksi bendungan dan rekonstruksi itu dieebut menjadi rekonstruksi tercepat di dunia.

Sejak jebol tahun 2009, bendungan ini kembali rampung pada tahun 2010.

Riwayat kelam tersebut menjadikan bendungan Situ Gintung sebagai ruang terbuka yang nyaman dikunjungi masyarakat diberbagai kalangan.

Ya, Situ Gintung telah dijadikan tempat wisata terbuka hijau oleh pemerintah setempat.

Suasananya yang asri tersebut membuat banyak warga yang datang hanya sekedar bersantai dan berolahraga di taman-taman yang disediakan.***