Meski Diterpa Isu Negatif, Approval Rating Jokowi Tetap Tinggi, Kok Bisa?
Gatra.com
Jenis Media: Nasional

Jakarta, Gatra.com - Banyaknya isu negatif yang menyerang Presiden Joko Widodo belakangan, dampak dari kontestasi Pilpres 2024, nyatanya tak membuat tingkat kepuasan publik (approval rating) terhadap kinerja presiden menurun. Temuan terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI), approval rating Jokowi justru naik.
Survei LSI dilakukan dalam rentang 3-5 Desember 2023, menempatkan 1.426 responden yang diwawancarai melalui sambungan telepon, dengan tingkat kepercayaan mencapai 95%.
“Mayoritas publik, angkanya mencapai 76 persen, merasa cukup dan sangat puas dengan kinerja Presiden Jokowi,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Debat Capres, Netralitas Pemilu, dan Elektabilitas’ secara virtual, Minggu (10/12).
Menurut Djayadi, ada kenaikan yang cukup signifikan terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi memasuki Desember ini. Pada temuan sebelumnya, September 2023, approval rating Jokowi berada di angka 72%.
Djayadi melanjutkan, angkanya kemudian menurun memasuki Oktober, menjadi 70%. Memasuki Desember, terjadi peningkatan yang cukup signifikan, menjadi 76%. “Mayoritas merasa puas dengan kinerja presiden, dengan tren yang meningkat dibanding temuan sebelumnya,” ungkap Djayadi.
Jika dibedah, kelompok masyarakat yang menyatakan sangat puas dengan kinerja Jokowi berada di angka 20,8%. Jumlahnya semakin meningkat menjadi 55,2% dalam kelompok masyarakat yang menyatakan cukup puas.
Sebaliknya, yang menyatakan kurang atau tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi angkanya kian menyusut, sekadar 21,5%.
“Setelah ditelusuri, alasan utama yang membuat masyarakat puas dengan kinerja Jokowi adalah suka memberi bantuan kepada rakyat kecil. Angkanya mencapai 33,4%,” kata Djayadi.
LSI juga memotret alasan lain ihwal tingginya approval rating Jokowi, yakni terkait pembangunan infrastruktur. Angkanya, jelas Djayadi, mencapai 24,9%. “Ada juga 18,3% yang menilai kinerja Jokowi sudah bagus,” ujar Djayadi.
48
Sentimen: negatif (86.5%)