Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung, Cilacap
Kasus: bullying
Tokoh Terkait

Musyaffa
Mengenal ROOTS, Program Pemerintah untuk Menekan Tingginya Kasus Bullying di Sekolah
Ayobandung.com
Jenis Media: Nasional

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM- Bullying atau perundungan di sekolah menjadi kasus yang masih marak terjadi, perundungan yang dialami oleh salah satu siswa SMP di Cilacap merupakan bukti nyata betapa mengkhawatirkannya keadaan sosial di sekolah saat ini.
Perundungan di Cilacap tersebut baru satu dari sekian banyaknya kasus perundungan yang terjadi di Indonesia.
Dilansir dari Pusat Data KPAI 2023 per bulan September KPAI sudah menerima 563 kasus perlindungan kasus anak yang dimana 141 kasusnya merupakan kasus perundungan kekerasan fisik & psikis.
Baca Juga: Media Sosial dan Bullying
Dalam menghadapi masalah bullying ini, pemerintah Indonesia Bersama UNICEF bekerja sama membentuk program yang bernama ”Roots”.
Mengutip Republika, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Tekhnologi ( Kemendikbudristek ) Nadiem Makarim mengatakan program roots indonesia merupakan gerakan untuk menekan tingginya kasus perundungan disekolah dan terbebas dari kekerasan.
Apa itu program ROOTS?
Dilansir dari situs kemdikbud.go.id dijelaskan bahwa Roots merupakan program pencegahan perundungan dengan cara melibatkan siswa sebagai agen perubahan agar terciptanya lingkungan sekolah yang aman dan nyaman juga sebagai upaya pencegahan dan penanganan kekerasan.
Nantinya ada beberapa tahapan dalam realisasi program Roots ini yakni sebagai berikut:
1. Survey
Dalam tahap ini sekolah akan dianalisis terlebih dahulu mengenai bagaimana kondisi siswa di sana apakah pernah melakukan pembullyan, menjadi korban, dan bagaimana sikap mereka ketika melihat kasus seperti itu.
Baca Juga: Siswi SMP di Bandung Caci hingga Tampar Teman Sekolah, Tim Roots Disdik: Bukan Perundungan
2. Pemilihan
Dalam pelaksanaan program ini nantinya akan dipilih 30 siswa dari setiap sekolah yang akan dilatih dan ditugaskan untuk menyebarkan program Roots ini.
3. Pelatihan
Para agen yang sudah terpilih akan menjalani pelatihan tentang nilai nilai kebaikan & anti kekerasan dengan didampingi oleh guru yang bertugas sebagai fasilitator. Pelatihan ini akan dilaksanakan satu kali setiap minggunya dengan total 15 pertemuan.
4. Kampanye anti bullying
Pada tahap ini agen dan guru merancang Bersama program anti perundungan baik dengan berupa sosialisasi anti bullying, seni, dan cara kreatif lainnya.
Baca Juga: Maraknya Kasus Bullying, DPR Dorong Pendidikan Moral Pancasila: Harus Ada Peran Kepala Sekolah di Dalamnya
Dengan adanya program ini diharapkan bisa mengurangi angka kasus perundungan di sekolah secara perlahan dan merubah lingkungan siswa yang lebih aman dan nyaman.
Pada 2021 program Roots telah berhasil membentuk 43.442 agen perubahan yang merupakan siswa siswa terpilih dan program ini telah melatih 4.517 fasilitator guru anti perundungan jenjang SMP dan 9.273 untuk jenjang SMA/SMK.
(Magang AyoBandung.com/Ghouzi Muhammad al Musyaffa)
Sentimen: positif (96.6%)