Sentimen
Negatif (100%)
9 Des 2023 : 21.33
Informasi Tambahan

Brand/Merek: BMW

Kasus: covid-19, KKN

Dokter Spesialis Anak Minta Masyarakat Tak Panik Soal Pneumonia Misterius: Tak Separah Covid-19

9 Des 2023 : 21.33 Views 8

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Dokter Spesialis Anak Minta Masyarakat Tak Panik Soal Pneumonia Misterius: Tak Separah Covid-19

PIKIRAN RAKYAT – Mycoplasma Pneumonia yang saat ini menyebar di China, dan disebut dengan pneumonia misterius menjadi ketakutan tersendiri bagi masyarakat. Apalagi penyakit ini lebih banyak menyerang anak-anak.

Kekhawatiran masyarakat di Indonesia kini makin meningkat usai terdeteksi kasus mycoplasma pneumonia di Jakarta. Para orangtua yang memiliki anak-anak, merasa takut jika buah hati mereka terjangkit pneumonia misterius tersebut.

Menjawab kekhawatiran masyarakat tersebut, dokter spesialis anak Rumah Sakit Umum Pusat dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Nastiti Kaswandani meminta masyarakat untuk tak khawatir terhadap pneumonia misterius ini. Nastiti menyebut tingkat keparahan mycoplasma pneumonia lebih rendah jika dibandingkan dengan SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

“Dibandingkan dengan Covid-19, influenza, atau penyebab pneumonia lain seperti pneumokokus yang kemarin vaksinnya baru kita adopsi di program nasional, itu keparahan mycoplasma pneumonia jauh lebih rendah,” ujar Nastiti pada Rabu, 6 Desember 2023.

Baca Juga: Kenapa Rasyid Rajasa Tak Dipenjara di Kasus BMW Maut? Menguak Alasan dan Isu KKN di Baliknya

Nastiti menyebut mycoplasma pneumonia bukan bakteri yang baru di dunia. Hal itu sangat berbeda dengan Covid-19 yang baru muncul pada 2019 silam. Mycoplasma pneumonia sudah lama tercatat dalam berbagai jurnal kesehatan, sebagai salah satu penyebab pneumonia pada anak.

Dalam sebuah penelitian di China yang dilakukan sebelum Covid-19, mycoplasma pneumonia paling tinggi terjadi pada anak pra sekolah dan usia anak sekolah. Jumlah kasusnya mencapai 30 persen, sedangkan bayi hanya mencapai 5 persen.

Oleh karena itu masyarakat diimbau untuk tidak khawatir berlebihan dengan adanya mycoplasma pneumonia ini. Meski kasus pneumonia misterius yang sudah terdeteksi di Jakarta ada 6 per November 2023.

Gejala mycoplasma pneumonia

Nastiti menyebut gejala mycoplasma pneumonia sama seperti gejala infeski saluran pernapasan atas (ISPA). Mycoplasma pneumonia diawali dengan demam kemudian batuk yang cukup mengganggu karena dialami selama dua sampai tiga pekan.

Pasien yang mengalami mycoplasma pneumonia juga akan merasakan nyeri tenggorokan. Terkadang ada gejala berupa nyeri dada hingga lemas pada anak dewasa.

Gejala-gejala tersebut dianggap ringan, dan bisa sembuh dengan sendirinya. Bahkan mycoplasma pneumonia sering dianggap walking pneumonia.

“Makanya kalau pada literatur di luar negeri mereka sebut nama lainnya walking pneumonia, karena ini anaknya masih bisa jalan-jalan, beraktivitas biasa, tidak seperti gambaran pneumonia tipikal yang anaknya harus diinfus pakai oksigen, dirawat inap di rumah sakit,” ucap Nastiti.

Walking pneumonia ini menunjukkan pasien dalam kondisi yang baik, karena masih bisa beraktivitas. Oleh karena itu, pasien hanya melakukan rawat jalan dan diberi obat hingga sembuh sendiri.***

Sentimen: negatif (100%)