Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Gunung, Malang, Pasuruan
Kasus: kecelakaan
Tokoh Terkait
TNI AU Butuh Waktu Selidiki Penyebab 2 Super Tucano Jatuh
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
/data/photo/2023/12/08/657293375a632.jpeg)
JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Udara (AU) menyatakan masih membutuhkan waktu buat menyelidiki penyebab jatuhnya 2 pesawat EMB-314 Super Tucano di lereng Gunung Bromo, daerah Keduwung, Puspo, Pasuruan pada 16 November 2023 lalu.
“Memang untuk penyelidikan kecelakaan pesawat membutuhkan waktu yang cukup lama,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati saat ditemui di Taxiway Echo Hanggar Skuadron Udara 17 Pangkalan TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (8/12/2023).
Agung mengatakan, sampai saat ini belum ada laporan mengenai hasil investigasi jatuhnya dua pesawat EMB-314 Super Tucano.
Dia juga membuka kemungkinan TNI AU akan melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) buat menyelidiki kecelakaan itu.
Baca juga: TNI AU Buka Kemungkinan Gandeng KNKT untuk Selidiki Jatuhnya 2 Pesawat Super Tucano di Pasuruan
Hal itu, kata Agus, merupakan petunjuk dari KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo supaya TNI AU melibatkan pihak-pihak yang sekiranya perlu dilibatkan dalam investigasi.
Menurut Agus, tim investigasi TNI AU juga masih mencari sisa bangkai pesawat di area insiden.
Agung mengatakan, saat ini terdapat 7 pesawat EMB-314 Super Tucano yang kembali beroperasi seperti biasa, setelah sempat dihentikan sementara usai insiden itu. Sementara sisanya yakni sembilan unit dalam perawatan.
Insiden itu terjadi ketika 2 pesawat EMB-314 Super Tucano jatuh saat latihan terbang formasi. Kedua pesawat itu berasal dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, dan memiliki nomor ekor TT-3103 dan TT-3111.
Baca juga: Pesawat EMB-314 Super Tucano TNI AU Beroperasi Kembali Usai Insiden di Pasuruan
Pesawat nomor ekor TT-3111 diawaki Letkol (Pnb) Sandhra Gunawan sebagai pilot atau frontseater dan Kolonel (Adm) Widiono di kursi belakang atau backseater.
Sementara pesawat kedua dengan tail number TT-3103 diawaki pilot Mayor (Pnb) Yuda A Seta di kursi depan dan Kolonel (Pnb) Subhan di kursi belakang.
Keempatnya gugur dan mendapat kenaikan pangkat Anumerta atau naik satu pangkat.
-. - "-", -. -
Sentimen: positif (57.1%)