LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Sebanyak 27 kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat dinyatakan berstatus siaga darurat bencana. Status ini berlaku mulai 9 November 2023 hingga 31 Mei 2024.

Status siaga darurat bencana diberikan untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana alam hidrologi di musim hujan, terutama banjir dan longsor yang kerap terjadi di wilayah-wilayah di Jawa Barat.

"Jadi mengingatkan seluruh kabupaten dan kota agar siaga karena sangat rentan terhadap bencana. Tapi jangan juga panik, beraktivitas saja seperti biasa tapi tetap waspada," ujar Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, dalam keterangan resminya, Senin, 4 Desember 2023.

Baca Juga: BPBD Jabar Siagakan Ratusan Personil Hadapi Bencana Musim Hujan

Penetapan status siaga darurat bencana di Jawa Barat fokus pada bencana hidrologi seperti banjir bandang, cuaca ekstrem, angin kencang, gelombang tinggi dan abrasi, hingga tanah longsor.

Ia mengungkapkan, wilayah Jawa Barat bagian tengah dan utara harus lebih mewaspadai potensi banjir dari luapan sungai maupun rob. Sementara Jawa Barat bagian selatan cenderung berpotensi longsor karena letak geografisnya yang curam.

Saat ini longsor tercatat telah terjadi di sejumlah daerah, seperti Kabupaten Bandung Barat, Sukabumi, dan Ciamis. Bencana serupa bisa juga terjadi di wilayah lainnya, mengingat puncak musim hujan di Jawa Barat diperkirakan terjadi pada Februari 2024.

Daftar 27 kabupaten/kota yang masuk status siaga darurat bencana di antaranya:

Kabupaten Bandung Kabupaten Bandung Barat Kabupaten Bekasi Kabupaten Bogor Kabupaten Ciamis Kabupaten Cianjur Kabupaten Cirebon Kabupaten Garut Kabupaten Indramayu Kabupaten Karawang Kabupaten Kuningan Kabupaten Majalengka Kabupaten Pangandaran Kabupaten Purwakarta Kabupaten Subang Kabupaten Sukabumi Kabupaten Sumedang Kabupaten Tasikmalaya Kota Bandung Kota Banjar Kota Bekasi Kota Bogor Kota Cimahi Kota Cirebon Kota Depok Kota Sukabumi Kota Tasikmalaya

Baca Juga: Mulai Musim Hujan, Polisi Siagakan Anggota di Titik Rawan Bencana Kabupaten Bandung

Mengenai anggaran, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memakai anggaran bantuan tak terduga (BTT) untuk wilayah yang sudah memasuki status tanggap darurat bencana.

"Tapi itu (anggaran BTT) bisa digunakan kalau sudah tanggap darurat. Kalau sekarang sih hanya sesuai dengan yang disiapkan di anggaran masing-masing dinas. Tapi kami berharap tidak digunakan, kita berharap kita dapat antisipasi bencana ini," ungkapnya.