CIANJUR, AYOBANDUNG.COM — Warga Cianjur mengeluhkan harga minyak goreng bersubsidi Minyakkita diatas eceran tertinggi (HET) yang sudah ditentukan pemerintah, seharusnya Rp14.000 tapi di pasaran Rp16.000.

Padahal penyediaan minyak goreng itu untuk menstabilkan harga di pasaran, bahkan beberapa waktu lalu bisa mencapai Rp60 ribu per dua liter.

Imas (47) salah satu pemilik warung di Desa Sukaraharja, Kecamatan Cibeber mengaku, menjual Minyakita dengan harga di atas HET. Namun, menurut dia, untung yang didapatkan tidak terlalu besar.

Baca Juga: Jangan Salah Pilih! 7 Minyak Goreng Merk Ini Diduga Pro Israel dan Masuk Daftar Boikot

"Saya jual Minyakita Rp16.000/liter, kalau beli dari grosir Rp14.000. Paling sehari 3 orang, paling banyak 5 orang yang beli. Karena kan masyarakat ada juga belinya minyak goreng merk lainnya," kata Imas pada wartawan, Selasa 5 Desember 2023.

Kepala Dinas Koperasi UKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskuperdagin) Komarudin menyebut, soal penjualan Minyakita di atas HET di warung merupakan hal wajar.

"Mengenai harga di warung Minyakita dijual Rp16.000, wajar-wajar saja meski diatas HET. Karena kan mereka perputaran modal yang memang tidak seperti di Pasar untung sedikit tetapi barang yang dijual banyak," kata Komarudin.

Akan tetapi kewajaran tersebut memiliki batasan melihat dari banyaknya penjualan dari warung, grosir atau pun pedagang di Pasar.

Pihaknya pun sebut Komarudin terus memantau penjualan Minyakita di semua sektor penjualan.

Baca Juga: Top 7 Merek Minyak Goreng yang Diduga Pro Israel dan Masuk Daftar Boikot, Jangan Salah Pilih Lagi

"Jika di warungnya itu hanya sehari terjual misalnya 2 hingga 4 Minyakita boleh saja, dan jarang sampai jumlah besar. Kecuali kalau sampai ratusan itu baru akan kita datangi dan tegur," tandasnya.