Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: MUI
Kab/Kota: Ancol
Kasus: mafia tanah
Tokoh Terkait
Mahfud Ingin Bereskan Aparat Penegak Hukum jika Terpilih jadi Wapres
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
/data/photo/2023/12/01/6569cb399d749.jpeg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD mengaku bakal memperbaiki aparat penegakan hukum apabila terpilih.
Menurut dia, aparat penegak hukum di Indonesia belum bekerja dengan baik, padahal aturan-aturan yang ada sudah baik semuanya.
"Adat tiga kunci penegakan hukum itu. Satu, aturannya seperti apa; dua, penegak hukumnya seperti apa; tiga, budaya hukumnya seperti apa. Saya akan menyelesaikan pada bagian aparat penegak hukum," kata Mahfud dalam Mukernas MUI di kawasan Ancol, Jakarta, Jumat (1/12/2023).
Baca juga: Mahfud Bakal Buka Akses Wapres ke Menkopolhukam jika Terpilih
Mahfud mengaku bahwa ia tidak bisa menyelesaikan masalah aparat penegak hukum dengan jabatannya sebagai menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan karena tidak punya kewenangan.
Padahal, Mahfud mengaku mempunyai data mengenai aparat-aparat nakal di daerah beserta perbuatan mereka yang melanggar hukum.
"Misalnya ada orang polisi, polisi di mana itu beking terhadap mafia nikel, mafia tanah gitu ya, kita tahu tapi saya kan tidak bisa bertindak karena yang boleh bertindak menurut undang-undang itu ya polisi," kata dia.
Baca juga: Mahfud Tak Masalah Tidak Ada Debat Khusus bagi Cawapres
Mahfud bercerita, suatu ketika ia pernah mengirim anak buah untuk memeriksa sebuah kasus yang dianggap janggal dalam penanganannya.
Namun, ketika diperiksa, kasus tersebut sudah dilimpahkan ke pengadilan dan anak buah Mahfud itu diminta untuk tidak ikut campur lagi.
"Jadi dipaksakan kasus masih mentah dilempar agar saya tidak masuk," kata Mahfud.
Ia punya contoh lain, ada aparat penegak hukum yang berani melawan mafia di suatu daerah.
Namun, aparat tersebut diancam bahwa ia bakal dipindahtugaskan apabila terus mengusut kasus yang melibatkan mafia itu ke pengadilan.
Baca juga: Mengaku Tak Suka Kampanye, Mahfud: Banyak Bohongnya
Mahfud pun menemukan bahwa aparat itu ternyata benar dipindahtugaskan sehingga penanganan kasusnya kembali dimulai dari nol.
"Jadi banyak orang dinaikkan pangkat tuh terkadang dibuang dari penanganan kasus, ada yang memang dilemparkan ke tempat lain," kata Mahfud.
"Kalau orangnya sangat terkenal, powerful gitu, menangani kasus, dipindah dinaikkan pangkatnya tapi enggak ada kerjaannya ini mafia," imbuh dia.
-. - "-", -. -
Sentimen: negatif (98.4%)