CIANJUR, AYOBANDUNG.COM — Jajaran direksi dan komisaris BUMD Cianjur PT Cianjur Sugih Mukti seharian diperiksa penyidik Kejaksaan Negeri Cianjur, terkait dugaan tinfak pidana korupsi penyertaan modal sebesar Rp10 miliar.

Salah satunya Plt Direktur Utama (Dirut) PT CSM, Santoso yang diperiksa penyidik Kejari Cianjur hampir seharian posisinya sebagai Direktur Operasional.

Saat ditanyakan apa saja yang ditanyakan saat menghadap penyidik, Santoso menolak berkomentar.

“Silahkan kang, tanyakan kepada penyidik kejaksaan,” tutur Santoso pada ayobandung.com saat dipanggil Komisi B DPRD Cianjur.

Didesak berapa pertanyaan yang dilontarkan penyidik, lagi lagi enggan berkomentar. “Saya pening kang, beri kami waktu,” katanya.

Perihal tidak adanya SOP dalam mengelola uang pemyertaan modal, Santoso membantahnyq," kata siapa tidak ada, ada SOP nya,” jelasnya.

Baca Juga: Para Korban Doni Salmanan Akan Aksi Unjuk Rasa di Kejaksaan Negeri Kabupaten Bandung

Salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Cianjur, PT Cianjur Sugih Mukti (CSM) kini dalam penyelidikan Kejaksaan Negeri Cianjur, atas dugaan penyelewengan penyertaan modal sebesar Rp10 Miliar.

Sejumlah pejabat struktural PT Cianjur Sugih Mukti dan belasan saksi lainnya sudah diperiksa penyidik Kejaksaan Negeri Cianjur, kini mereka menunggu ditetapkan menjadi tersangka.

Diketahui PT Cianjur Sugi Mukti ini merupakan salah satu program unggulan Bupati Cianjur H Herman Suherman, tujuannya untuk memstabilkan harga pangan di masyarakat.

Kepala Kajari Cianjur, Yudi Prihastoro, menuturkan,dugaan penyelewengan dana penyertaan modal pada PT Cianjur Sugih Mukti itu ldilakukan dengan cara melakukan pengeluaran keuangan secara fiktif.

"Kami duga, ada pengeluaran fiktif pada 2022, sedangkan PT Cianjur Sugih Mukti dibentuk 2021,” kata Yudi Prihastoro.***