Sentimen
Positif (61%)
26 Nov 2023 : 07.49
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo, Sorong

Partai Terkait

Kaesang: Saya Akui Saya Ini Produk Instan, tapi Terpapar Politik Sejak Ayah Jadi Wali Kota Solo

26 Nov 2023 : 07.49 Views 7

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Kaesang: Saya Akui Saya Ini Produk Instan, tapi Terpapar Politik Sejak Ayah Jadi Wali Kota Solo

PIKIRAN RAKYAT - Kaesang Pangarep mengakui bahwa dia merupakan 'produk instan' karena bisa menjadi Ketua Umum dua hari setelah gabung PSI. Tidak hanya menjadi Ketum termuda, dia juga menjadi ketua partai politik (Parpol) dalam rentang waktu yang singkat setelah bergabung.

Akan tetapi, dia menjelaskan bahwa dirinya sudah mengenal politik sejak 2005. Terutama pada saat sang ayah, Presiden Jokowi, terpilih sebagai Wali Kota Solo.

"Saya instan gak? Instan, saya harus akui saya sendiri juga sama, tetapi saya mau membela diri, mau bagaimana pun di media, susah," kata Kaesang Pangarep di hadapan perwakilan kelompok pemuda mahasiswa di Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu 25 November 2023.

"Akan tetapi di satu sisi, saya ini sudah terpapar dengan dunia politik sejak 2005 sejak ayah saya menjadi Wali Kota dan sampai sekarang 2023 menjadi (Presiden). Berarti sudah 18 tahun," tuturnya menambahkan.

Belajar dari Jokowi

Kaesang Pangarep menuturkan, poin penting yang dia pelajari dalam berpolitik merupakan cara komunikasi. Hal itu dilihatnya langsung saat Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo pada 2005.

Kala itu, Jokowi berupaya merelokasi pedagang kaki lima (PKL) dari Banjarsari ke Pasar Klitikan Notoharjo, Surakarta.

"Bapak saya kasih tahu, belajar untuk berkomunikasi, mau itu di dunia politik, mau itu di dunia bisnis terserah, yang penting ini masalah komunikasi kita ke masyarakat," ucap Kaesang Pangarep.

"Bapak saya menggunakan komunikasi itu saat proses relokasi pasar, dipindah ke Pasar Klitikan. Nah, itu bukan sebuah hal yang mudah untuk memindahkan," ujarnya menambahkan.

Pendekatan-pendekatan yang dilakukan melalui komunikasi secara langsung kepada para PKL dan pedagang pasar di Klitikan pun gencar dilakukan oleh Jokowi pada saat itu. Dia rutin mengajak makan dan berdialog dengan para pedagang dalam waktu kurang lebih 7 bulan.

Setidaknya, ada 50 pertemuan lebih digelar antara Jokowi dan para pedagang sampai akhirnya tercapai mufakat atas kebijakan relokasi tersebut.

"Saya belajar dari situ, ketika kita mau menginginkan sesuatu yang mana itu baik untuk semua orang, yang kita lakukan adalah komunikasi walaupun itu membutuhkan waktu yang cukup lama," tutur Kaesang Pangarep.

Dia pun mengakui memang terlihat "instan", tetapi sebetulnya dia mempelajari politik dari ayahnya. Termasuk pada saat Jokowi menjabat sebagai Presiden selama dua periode (2014–2019 dan 2019–2024).

"Kalau istilahnya dalam dunia kerja, saya seperti on job training," ucap Kaesang Pangarep.***

Sentimen: positif (61.5%)