PIKIRAN RAKYAT - Komisi Pemilihan Umum (KPU) buka suara usai ramainya isu ijazah palsu calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming. KPU menegaskan, dokumen bukti pendidikan dari seluruh peserta Pilpres 2024, termasuk Gibran, sudah memenuhi persyaratan.

Komisioner KPU Idham Kholik menjelaskan, pasangan calon presiden (capres) dan cawapres telah menyerahkan dokumen salinan bukti kelulusan berupa fotokopi ijazah yang sudah dilegalisir. Hal itu diatur dalam Pasal 13 Ayat (1) huruf r dan Pasal 18 Ayat (1) huruf m Peraturan KPU Nomor 19 Tahun 2013.

"Berdasarkan hasil verifikasi administrasi yang dilakukan rentang tanggal 18-28 Oktober 2023, telah dinyatakan memenuhi syarat," ujarnya kepada wartawan pada Senin, 20 November 2023.

Baca Juga: Gerindra Targetkan Prabowo-Gibran Raup 65 Persen Suara di Jawa Barat

Kendati demikian, Idham menyebut dirinya tidak bisa membuka data tersebut secara sepihak. Pasalnya, data capres-cawapres merupakan data pribadi kandidat yang diserahkan untuk keperluan syarat pendaftaran.

Namun merujuk pada Pasal 17 huruf h angka 5 UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Idham menyebut satuan pendidikan formal seseorang adalah satu satu bentuk informasi yang dikecualikan.

"Informasi berkaitan dengan satuan pendidikan seseorang tersebut menjadi informasi publik apabila yang bersangkutan mengizinkan untuk mempublikasikannya kepada publik," ujarnya.

Gibran Tunjukkan Ijazah Kuliah

Keaslian ijazah putra sulung Presiden Jokowi ramai diperbincangkan usai pengguna X (dulu Twitter) @DokterTifa mempertanyakan keaslian dokumen pendidikan tersebut.

Gibran lantas menunjukkan ijazah kuliah di Management Development Institute of Singapore (MDIS) dan gelar yang diperoleh dari University of Bradford untuk menampik isu tersebut.

"Yo ben cepat selesai, ya ini kan ijazah ini. Kalau palsu seharusnya dipermasalahkann dari awal waktu pendaftaran," kata Gibran kepada wartawan pada Senin, 20 November 2023.

Dia pun menganggap tuduhan soal ijazah palsu hanya sebatas bahan lucu-lucuan.

"Saya anggap untuk lucu-lucuan aja," tutur dia.***