Sentimen
Positif (99%)
15 Nov 2023 : 17.50
Informasi Tambahan

Event: Rezim Orde Baru

Kab/Kota: Rembang

Gerakan moral para tokoh, efektif menasihati penguasa?

15 Nov 2023 : 17.50 Views 30

Alinea.id Alinea.id Jenis Media: News

Gerakan moral para tokoh, efektif menasihati penguasa?

Hal itu diharapkan juga dapat membumikan isu tersebut agar jangan hanya diperbincangkan oleh kelas menengah. Tetapi juga menjadi pembicaraan masyarakat luas.

Kendati pertemuan tersebut hanya menghasilkan imbauan moral, tetapi menurut koordinator pertemuan Alif Iman Nurlambang, dalam menyikapi persoalan bangsa, sebaiknya tidak memisahkan antara proses moral dan politik.

Pasalnya, moral merupakan norma tertinggi dalam kehidupan bermasyarakat, berkehidupan bernegara, ataupun dalam menjalankan pemerintahan. Norma moral tidak bisa ditaklukan norma lain, justru norma moral yang menilai norma-norma lain, termasuk politik.

"Tentunya, kita semua ingin agar dalam berpolitik berdasarkan pada moral. Termasuk mendengar hati nurani. Seruan dari gerakan ini adalah agar penyelenggara negara melakukan fungsinya berlandaskan moral. Kalau ada dikotomi antara politik dan moral, maka ini bahaya. Akhirnya politik menjadi enggak bermoral," ucap dia saat dihubungi Alinea.id.

Isu yang diangkat pada pertemuan tokoh itu ternyata hampir sama dengan yang diangkat salah satu ketua umum partai. Sehingga ada dugaan kalau persoalan yang diangkat oleh pertemuan tokoh itu telah didomplengi koalisi pendukung capres lain yang tidak sejalan dengan kepentingan koalisi capres Prabowo-Gibran. Apalagi, penyampaiannya dilakukan hampir bersamaan.

Soal itu, Alif menegaskan, kalau pihaknya tidak ada kaitannya dengan koalisi pendukung capres tertentu yang mengeluarkan pernyataan hampir senada dengan pertemuan tokoh. Sebab, pertemuan tokoh yang berlangsung di Rembang, merupakan kelanjutan dari Maklumat Juanda yang dibacakan di Jalan Juanda, Jakarta Pusat, pada Senin (16/10).

Selain itu, jauh hari sebelumnya, tepanya pada Orde Baru, Gus Mus telah menghasilkan puisi berjudul Zaman Kemajuan. Di mana dalam untaian katanya menyebutkan: inilah zaman kemajuan/ada serupa rasa jeruk dan durian/ada kripik rasa keju dan ikan/ada republik rasa kerajaan.

"Itu terkesan memang sebuah urutan antara yang kami lakukan dengan pernyataan resmi salah satu ketua parpol. Tetapi sebenarnya enggak begitu. Cuman kebetulan saja. Lagi pula beberapa hari sebelumnya ada organisasi lain yang menyampaikan pernyataan hampir serupa, yaitu PBHI," kata dia.

Itulah sebabnya, dia membantah, kalau seruan moral yang dilakukan sejumlah tokoh telah didomplengi oleh elite politik tertentu. Walaupun sebenarnya, isu yang diangkat sejumlah tokoh, seharusnya menjadi concern dari partai politik. Seharusnya partai politik yang berada digaris terdepan, khususnya yang terkait dengan potensi kecurangan pada pemilu. Misalkan saja parpol menginstruksikan kepada anggotanya di DPR memanggil Presiden Jokowi agar menjelaskan apakah benar telah melakukan intervensi terhadap putusan MK Nomor 90.

Kendati begitu, Alif mengaku sesuai anjuran Gus Mus, para tokoh bakal terus menasihati penguasa dan masyarakat. Serta menyerukan kepada pemerintah agar menghentikan potensi kecurangan yang akan ada di pemilu. Sehingga pelaksanaan Pemilu 2024 tidak hanya berdasarkan pada prinsip langsung, umum, bebas, dan rahasia. Tetapi juga menambah prinsip jujur dan adil seperti amanat reformasi.

Sentimen: positif (99%)