AYOBANDUNG.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) baru-baru ini mengeluarkan daftar produk pro Israel yang diharamkan.

Keputusan ini diambil sebagai bentuk penolakan terhadap dukungan terang-terangan terhadap Israel dan para pendukungnya.

Artikel ini akan memberikan informasi lebih lanjut tentang produk-produk tersebut dan mengapa MUI mengambil langkah ini.

MUI secara tegas menyatakan bahwa mendukung Israel dan para pendukungnya dianggap haram.

Oleh karena itu, produk-produk yang terbukti membela Israel atas konflik dengan Palestina tidak diizinkan diperjualbelikan di Indonesia.

Baca Juga: Dikenal dengan Daerah Macet, Ternyata Asal Usul Nama Kopo Bandung Diambil dari Sosok Ini

Meskipun MUI tidak memberikan daftar produk secara spesifik, namun beberapa brand besar yang dikenal sebagai pendukung Israel di Indonesia adalah McDonald's dan Starbucks.

Kedua brand tersebut, yang biasanya buka 24 jam, kini telah menutup gerainya di Jakarta.

Bahkan, gerai-gerai tersebut dijaga oleh aparat TNI, menunjukkan sikap tegas pemerintah terhadap penolakan terhadap produk pro Israel.

Aksi boikot terhadap produk Israel juga telah meluas ke luar negeri.

Gerakan BDS (Boikot, Divestasi, Sanksi) telah menjadi bentuk dukungan global untuk Palestina dan perlawanan tanpa kekerasan terhadap Israel.

Boikot ini, terutama terfokus pada produk ekonomi dan budaya Israel, diprediksi akan berdampak besar terhadap pemasukan ekonomi negara tersebut.

Baca Juga: Danau yang Berada di Ketinggian 1.600 Mdpl di Bandung Ini Konon Bisa Bikin Pasangan Langgeng

Berikut adalah beberapa produk pro Israel yang diharamkan oleh MUI:

1. Ahava

Produk kecantikan ini berasal dari Israel dan mengklaim menggunakan air mineral alami dari Laut Mati.

2. Edushape

Perusahaan mainan edukasi untuk anak-anak ini berkantor pusat di Tel Aviv, Israel.

3. Taf Toys

Fokus utama perusahaan ini adalah mainan, dan mereka juga memproduksi perlengkapan bayi seperti stroller.

4. Rummikub

Merek mainan ini, yang menggabungkan konsep permainan kartu dan mahjong, dikembangkan oleh orang Yahudi di Israel.

Baca Juga: Telan Dana Rp 318 Miliar, Jembatan di Jawa Barat Ini Disebut Tempat Pembuangan Mayat

5. Tiny Love

Produk perlengkapan bayi dan anak-anak ini diproduksi oleh Shilav Group, perusahaan besar asal Israel.

6. Teva Pharmaceutical Industries

Perusahaan farmasi ini memproduksi obat-obatan generik dan berkantor pusat di Tel Aviv, Israel.

7. Sabra

Merek makanan kemasan ini, terkenal dengan hummusnya, dimiliki oleh Strauss Group, perusahaan makanan Israel yang bekerja sama dengan Pepsi.co.

8. Plarium Games

Perusahaan game ini, didirikan di Israel pada tahun 2009, telah merilis beberapa game populer seperti Viking: War of Clans dan RAID: Shadow Legends.

Langkah MUI ini diharapkan dapat memberikan tekanan ekonomi terhadap Israel dan sekaligus menggalang dukungan global untuk perjuangan Palestina.

Semua pihak, baik individu maupun perusahaan, diharapkan untuk mematuhi keputusan ini sebagai bentuk solidaritas terhadap perdamaian di Timur Tengah.***