AYOBOGOR.COM - Wali Kota Bogor Bima Arya memberi pesan bijak bersamaan dengan peringatan Hari Pahlawan pada Jumat, 10 November 2023.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut mengatakan bahwa pada 10 November 2023 setiap orang adalah pahlawan.

Namun tidak semua pahlawan adalah yang berada di medan perang. Bima Arya menyebut yang mempunyai peran pun pahlawan.

"Hari ini, semua bisa jadi pahlawan. Nggak harus berperang, cukup berperan," kata Wali Kota Bogor dua periode itu lewat Instagram @bimaaryasugiarto.

Bima pun mendoakan untuk para pahlawan yang sudah gugur. Menurut suami Yane Ardian Racham itu, mereka menginspirasi bagi pahlawan di masa kini.

Baca Juga: SIARAN LANGSUNG Timnas Indonesia U-17 vs Ekuador Hari Ini Piala Dunia U-17, Akses Saja Indosiar dan SCTV

"Terpanjat doa bagi para pahlawan yang telah gugur. Semangat bagi pahlawan masa kini yang tak pantang mundur," katanya.

"Selamat Hari Pahlawan ke-78," pungkas Bima Arya. Dalam unggahan tersebut, Bima memperlihatkan sebuah video yang berisi orang-orang dengan berbagai profesi.

Sejarah hari pahlawan

Sebagai gambaran, hari pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November. Pada tanggal tersebut di tahun 1945, pertempuran antara rakyat Surabaya dengan tentara sekutu pecah.

Peristiwa peperangan 10 November 1945 juga yang melatarbelakangi penetapan tanggal tersebut menjadi hari pahlawan.

Tanggal itu dianggap spesial, pasalnya pertempuran 10 November 1945 merupakan yang terbesar pertama setelah kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.

Tidak secara langsung pertempuran juga menjadi simbol perlawanan rakyat Indonesia terhadap kolonialisme.

Adapun penyebab pertempurannya bermula pada gencatan senjata pada 29 Oktober 1945 antara Indonesia dengan Inggris.

Baca Juga: Tanggal Berapa KJP Cair Bulan Ini? Penjelasan Disdik DKI Jakarta Soal KJP Plus November 2023 Belum Cair

Namun, kedua pihak masih terlibat bentrokan hingga puncaknya pada 30 Oktober 2023, pimpinan tentara Inggris Brigadir Jenderal Mallaby tewas.

Setelah Mallaby diganti oleh Mayor Eric Carden Robert Mansergh, pihak Inggris mengeluarkan ultimatum agar Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan.

Kemudian mereka pun meminta rakyat Indonesia berkumpul paling telat pada 10 November 1945 di Surabaya.

Namun ancaman tersebut malah tidak dituruti dan berbalik pada perlawanan hingga perang pun pecah. Perang tersebut terjadi kurang lebih selama tiga minggu.

Perang tersebut membuat 20 ribuan rakyat Surabaya menjadi korban,di samping ratusan ribu masyarakat yang pergi dari kota tersebut. Akhirnya Surabaya pun dikenal sebagai Kota Pahlawan.

Adapun penetapan hari pahlawan pada 10 November berdasarkan keputusan Presiden (Keppres) Soekarno berdasarkan Keppres No. 316 Tahun 1959.