LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Sebagai profesi yang digandrungi masyarakat beginilah potret kesejahteraan PNS jelang penerapan sistem single salary.

Sistem single salary atau gaji tunggal merupakan salah satu upaya pemerintah guna memperbaiki manajemen ASN khususnya dibidang kesejahteraan.

Dengan sistem single salary gaji PNS akan alami kenaikan hingga 10 kali lipat sehingga mereka semakin memperoleh kesejahteraan yang maksimal.

Hal tersebut lantaran adanya kumulasi antara gaji pokok dengan beberapa tunjangan yang melekat untuk PNS yang berlaku dalam single salary.

Pemberian gaji PNS dengan transformasi gaji ini akan diberikan berdasarkan beban kerja, bobot, jabatan dan capaian kinerja PNS.

Berdasarkan keterangan Sri Mulyani transformasi gaji ini akan diterapkan secara bertahap guna menstabilkan anggaran negara.

Baca Juga: Apa Itu Iron Dome? Ini Fakta Sistem Pertahanan Israel yang Berbalik Serang Tel Aviv

Jelang penerapan single salary belum banyak yang mengetahui potret kesejahteraan PNS secara umum saat ini.

Berdasarkan keterangan dari Dr. Ir. Taufik Hanafi, MUP selaku Sekretaris Utama Bappenas beginilah potret kesejahteraan ASN saat ini.

Gaji ASN di Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia Tenggara.

Peningkatan gaji yang belum signifikan menjadi salah satu faktor rendahnya produktivitas ASN.

Kondisi kesehatan ASN rentan karena tekanan kerja yang tinggi dan terkadang lingkungan kerja yang kurang sehat.

Kebijakan pemerintah lebih fokus pada aspek pencegahan dan tidak pada kebutuhan penyediaan fasilitas kesehatan mental ASN.

Tingkat diskriminasi dan marginalisasi ASN masih cukup tinggi dan juga belum idealnya perekrutan untuk kelompok disabilitas sebagai ASN.

Kesetaraan gender masih timpang di instansi tertentu terutama pada posisi pimpinan.

Baca Juga: Single Salary Jadi Dasar Apresiasi Terhadap Prestasi ASN, Semua Golongan PNS Auto Tajir!

Tingginya ketimpangan tingkat pendidikan antara ASN pusat dan daerah sehingga pengembangan ASN masih sangat terbatas.

Kesejahteraan keluarga ASN masih terbatas. Banyak birokrasi dan regulasi yang menghambat program-program yang menarget ASN.

Dengan potret kesejahteraan yang begitu minim, diharapkan single salary dapat menjadi kabar baik di kalangan ASN.***