AYOBOGOR.COM - Wali Kota Bogor Bima Arya kembali membagikan pengalamannya saat belajar kepemimpinan di Singapura.

Sekarang, Bima Arya mendapatkannya dari Profesor Chan Tze Law. Dia adalah maestro konduktor sekaligus Wakil Dekan di National University of Singapore.

Menurut Bima Arya, sang profesor mengajari kepemimpinan melalui okstestra. "Ini metode pelatihan kepemimpinan terkeren," katanya lewat Instagram @bimaaryasugiarto, Senin, 6 November 2023.

Chan menyampaikan kepada Bima bahwa memimpin itu bukan memaksa agar orang berubah.

Pemimpin adalah orang yang harus fleksibel sehingga dia bisa mendorong orang-orang untuk diikuti.

"Pemimpin harus juga fleksibel, seberapa jauh kita bisa mendorong, apa yang bisa kita dorong, dan apakah orang-orang yang kita pimpin siap untuk didorong?" kata Bima.

Dia mengatakan memimpin kota pun bagai konduktor orkestra. Ini berkaitan dengan kemampuan menyelaraskan semua instrumen.

"Memimpin kota bagai konduktor orkestra, harus mampu selaraskan semua nada supaya harmoni. Selalu siap ketika harus cepat, dan perlu sabar kapan harus perlahan," katanya.

Sementara itu, Chan mengatakan fleksibelitas itu berhubungan dengan seberapa jauh pemimpin bisa mendorong sesuatu, dan memahami apakah orang-orang yang dipimpin bisa didorong.

Mengaitkannya dengan orkestra, menurut Chan, kepemimpinan tidak terlepas dari kegiatan kolaboratif dengan orang-orang.

"Saat kita berkolaborasi, kita perlu koordinasi. Seseorang harus memutuskan apa yang perlu dilakukan," katanya.

"Bagaimana yang akan dilakukan, dan siapa yang akan melakukannya. Bagaimana kita mengkoordinasikannya agar kita bisa bersama," katanya.

Melangkah bersama-sama menjadi sangat penting bagi kepemimpinan. Hal ini dimaksudkan, agar semuanya bisa mencapai tujuan.

"Mengapa penting untuk bersama, karena sebenarnya kita semua dimaksudkan untuk menceritakan kisah yang sama. Melalui musik secara bersamaan dan itu memerlukan koordinasi," katanya,