FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Telah menjadi perbincangan hangat, ada sebuah kesempatan luar biasa bagi warga Indonesia untuk mendapatkan visa ke Amerika Serikat.

Konten Kreator Irwan Prasetyo dalam unggahan akun Tiktoknya bercerita terkait kesempatan yang sulit untuk disia-siakan itu.

Diceritakan Irwan, pemerintah Amerika Serikat sedang menggelar program Diversity Visa" yang memberikan peluang bagi 55 ribu orang dari berbagai negara.

Dari negara-negara yang memiliki peluang, orang-orang Indonesia termasuk di dalamnya untuk mendapatkan visa secara gratis.

Dijelaskan Irwan, Visa Diversity atau Visa Keberagaman tersebut bertujuan untuk memperkaya keragaman penduduk di Amerika Serikat.

"Setiap tahun, pemerintah AS membagikan 55 ribu visa ini kepada warga negara dari negara-negara yang jumlah penduduknya masih sedikit di Amerika," ujar Irwan dalam unggahannya, dikutip fajar.co.id, Rabu (1/11/2023).

Lebih lanjut dikatakan Irwan, Indonesia masih masuk dalam daftar negara yang memenuhi syarat.

Olehnya itu, warganya berpeluang mendaftar untuk visa tersebut.

Berbeda dengan negara-negara seperti India, Tiongkok, atau Filipina.

Irwan menyebut, jumlah penduduknya sudah cukup banyak yang telah pindah ke Amerika.

"Visa Diversity ini juga memberikan kebebasan dalam memilih jenis pekerjaan di Amerika," Irwan menuturkan.

Mulai dari menjadi sopir ojek daring, membuka bisnis sendiri seperti restoran, hingga bekerja di kantor.

Tambahnya, pendaftaran untuk program Visa Keberagaman ini tidak memerlukan biaya apa pun.

"Dapat dilakukan secara online melalui situs web resmi: https://dvprogram.state.gov/. Tidak ada biaya yang dibebankan dalam proses pendaftaran," imbuhnya.

Lanjutnya, jika ada warga Indonesia yang tertarik memiliki waktu hingga tanggal 7 November untuk mendaftar.

Menurut Irwan, peluang tersebut merupakan peluang langka dan berharga, terutama dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar saat ini.

Jadi, bagi siapa pun yang berminat untuk mengambil peluang ini, dianjurkan untuk segera mendaftar dan mengikuti petunjuk resmi yang disediakan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat.

(Muhsin/fajar)