AYOBOGOR.COM - Kegiatan vaksinasi cacar monyet tengah digencarkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Hal ini berkaitan dengan angka penularan kasus yang mengalami peningkatan di wilayah ibu kota.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, per 1 November 2023, sudah ada 29 kasus cacar monyet di Indonesia.

29 kasus itu terdiri dari 23 kasus di wilayah DKI Jakarta, satu kasus di Jawa Barat tepatnya di wilayah Bandung,

Kemudian enam kasus di wilayah Banten, terdiri dari dua kasus di Tangerang Selatan, dua kasus di Kabupaten Tangerang, dan satu kasus di Kota Tangerang.

Kegiatan vaksinasi cacar monyet sendiri sudah dilakukan mulai 24 Oktober 2023 kemarin. Program ini diutamakan keapda populasi paling berisiko.

Menyadur informasi Indonesia Baik, target awal vaksinasi cacar monyet sebanyak 447 orang. Ini dilakukan di sejumlah fasilitas kesehatan.

Antara lain klinik Carlo serta Puskesmas yang berada di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Vaksin ini diberikan sebanyak dua dosis dengan interval empat minggu sejak suntikan pertama.

Jenis vaksin cacar monyet yang diberikan adalah Bavarian Nordic. Vaksin ini merupakan inpor dari Denmark dengan merk dagang JYNNEO.

Vaksin tersebut telah disertifikasi oleh Badan POM sehingga bisa digunakan di tanah air dengan penerbitan sertifikat pada 17 Maret 2023.

Sementara itu, sempat beredar kabar bahwa kasus cacar monyet sudah masuk ke Bogor. Kabar ini beredar melalui pesan berantai di WhatsApp.

Disebutkan dalam kabar tersebut, kasus terjadi di RS PMI. Setelah itu, pihak rumah sakit langsung memastikannya lewat pemeriksaan labolatorium

Namun setelah dipastikan hasilnya, kabar tersebut tidak benar alias hoaks.

"Dapat kami informasikan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium yang telah dilakukan tidak terbukti adanya Mpox," ungkap Humas RS PMI Bogor, disadur dari Republika (jejaring Ayobogor.com)

Sementara itu, soal kegiatan vaksinasi di Kota Bogor belum ada informasi sejauh ini.

Ayobogor.com coba menanyakannya kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno melalui pesan WhatsApp, namun belum dibalas.