Sentimen
Positif (100%)
2 Nov 2023 : 14.01
Informasi Tambahan

BUMN: Garuda Indonesia

Institusi: UGM

Kab/Kota: Jati, Solo

Garuda-anak raja vs banteng PDI-P

2 Nov 2023 : 14.01 Views 36

Alinea.id Alinea.id Jenis Media: News

Garuda-anak raja vs banteng PDI-P

Garuda merupakan simbol dari Partai Gerindra. Adapun anak raja merupakan simbolisasi Gibran, putra Jokowi yang ditengarai tengah membangun dinasti politik lewat skandal putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Di Pilpres 2024, Prabowo-Gibran diusung empat parpol penghuni parlemen, yakni Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat. Di lain kubu, Ganjar-Mahfud hanya diusung dua parpol penghuni parlemen, PDI-P dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Meski tak gentar, Aria mengingatkan agar kompetisi elektoral di Jateng berlangsung dengan jujur dan adil. "Kami pasti akan bertanding secara fair dan pasti kita akan melawan kalau ada sesuatu yang tidak benar, terutama penggunaan aparat untuk (pemenangan Prabowo-Gibran) itu," ucap Aria.

Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Sunanto membocorkan sejumlah strategi yang bakal dijalankan untuk mempertahankan Jateng sebagai kandang banteng. Salah satunya ialah memperkuat soliditas daerah-daerah yang selama ini menjadi lumbung suara PDI-P.

"Lalu, ditambah suara yang selama ini belum mendukung banteng, misalnya, ada PPP, Perindo, dan lain-lain. Jadi, basis-basis itu (kita datangi) door to door dan tentu memastikan basis suara Ganjar sangat tinggi," kata Cak Nanto, sapaan akrab Sunanto, kepada Alinea.id.

Diakui Cak Nanto, Prabowo-Gibran menghadirkan ancaman bagi dominasi PDI-P di Jateng dan potensial menggerus elektabilitas Ganjar. Apalagi, ada eks pendukung Jokowi yang kini berkubu menjadi kelompok relawan pengusung Prabowo.

"Tapi, banyak juga (pendukung Jokowi) yang tetap mendukung Ganjar. Tentu kami akan memenangkan suara di rumah sendiri. Bagi kami, semua suara itu berpengaruh, ya. Tidak hanya Jawa tengah. Kan ada Jawa barat, Jawa timur, DKI Jakarta yang jumlah suaranya juga sangat besar," ujar dia.

Efek Gibran 

Pakar komunikasi politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad menilai Jateng bakal jadi medan tempur politik yang sengit di Pilpres 2024, terutama bagi pasangan Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran. Menurut dia, kecil kemungkinan suara eks pendukung Jokowi lari ke pasangan Anies-Muhaimin.

"Bagi pasangan Anies–Muhaimin, basis dukungan di Jawa Tengah itu kelihatannya justru semakin menipis. Tidak seperti sebelum Prabowo–Gibran itu dideklarasikan," kata Nyarwi saat dihubungi Alinea.id, Senin (30/10).

Menurut Nyarwi, Ganjar dan PDI-P saat ini dalam posisi bertahan. Untuk Ganjar, misalnya. Meskipun elektabilitasnya masih tergolong sangat tinggi, terjadi penurunan setelah Ganjar tak lagi menjadi Gubernur Jateng. Di lain sisi, Ganjar juga harus mempenetrasi provinsi-provinsi di luar Jateng yang didominasi Prabowo atau dikuasai Anies.

"Pemilih Ganjar, saya kira, akan sangat potensial, ya, untuk digerogoti dukungannya. Tentunya berbagai cara bisa digunakan oleh tim resmi atau pun tim tidak resmi yang mendukung Prabowo–Gibran. Sekarang pun, basis suara PDI-P di Jawa Tengah itu sudah sangat tergerus," jelas Nyarwi.

PDI-P dan TPN Ganjar-Mahfud, kata Nyarwi, harus terus berinovasi dalam kampanye dan program. Secara khusus, ia menyinggung Gibran yang saat ini tengah membidik anak muda Jateng sebagai sasaran. Dari total 28.289.413 orang, KPU Jateng mencatat sekitar 60% pemilih di provinsi itu berasal dari kalangan milenial dan gen Z.

"Di segmen ini kan juga ada Anies–Muhaimin yang, saya kira penetrasinya makin kuat juga. Di situ, saya kira Ganjar–Mahfud dan tim nya belum bekerja ekstra keras lagi untuk menjaga basis Jawa Tengah, termasuk juga menjaga suara di Jawa Timur, dan juga penetrasi ke daerah luar," kata dia.

Pendapat berbeda diutarakan pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati. Meskipun dibekingi Jokowi, menurut Wasisto, Prabowo Gibran bakal sulit menggerus  dominasi Ganjar dan PDI-P di Jateng.

"Gibran sendiri kan sementara ini masih berputar di sekitar Solo Raya. Artinya, di sini masih ada perbedaan yang jelas soal presentase suara yang akan digapai. Soal jam terbang dan juga soal pengalaman yang menjadi faktor penting bagi publik untuk bisa melihat polanya mau ke mana," kata Wasisto kepada Alinea.id.

Kehadiran Gibran sebagai cawapres Prabowo, menurut Wasisto, justru bisa menguntungkan Ganjar. Ia mencontohkan reaksi Ketua DPC PDI-P Solo F.X. Hadi Rudyatmo yang blak-blakan kecewa dengan keputusan Gibran menerima pinangan Prabowo.

"Kemudian, muncul aspirasi (kekecewaan) yang sama di akar rumput. Ini semacam sinyal bahwa potensi suara bisa terkonsolidasi ke Ganjar. Ini saya jelaskan mengenai di akar rumput yang juga kecewa, ya. Tetapi, kalau segmen  pemilih lain belum bisa kita raba," kata Wasisto.

Wasisto meyakini Prabowo-Gibran bakal sulit menggoyahkan elektabilitas Ganjar-Mahfud di Jateng. Apalagi, Ganjar menuntaskan dua periode kepemimpinannya di Jateng tanpa banyak catatan negatif. "Di Jawa Tengah, publik sudah lebih tahu kinerja Ganjar," imbuhnya. 

Sentimen: positif (100%)