PDIP Merasa Ditinggal Gibran Rakabuming, Jokowi: Tidak Saling Fitnah

1 Nov 2023 : 20.02 Views 9

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

PDIP Merasa Ditinggal Gibran Rakabuming, Jokowi: Tidak Saling Fitnah

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Jokowi enggan merespons pernyataan elite PDI Perjuangan yang kecewa dan sedih lantaran merasa ditinggalkan oleh dirinya dan keluarga.

Sebab putra sulungnya, Gibran Rakabuming kini melengang menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto kendati masih berstatus sebagai kader PDI Perjuangan.

"Saya enggak ingin mengomentari," ujar Jokowi dalam keterangan resmi pada Selasa, 31 Oktober 2023.

Baca Juga: Jokowi Soal Obrolannya dengan Anies, Ganjar, dan Prabowo: Saya Ajak Tak Ada Saling Fitnah dan Menjelekkan

Adapun soal pembicaraan dengan calon presiden (capres) dari masing-masing koalisi, Jokowi mengaku mengajak mereka untuk tidak melakukan kampanye negatif. Dengan demikian, Pemilu 2024 diharapkan bisa berlangsung dengan damai.

Hal itu disampaikan Jokowi saat menjamu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Istana Merdeka pada Senin, 30 Oktober 2023.

"Saya mengajak untuk menjaga bersama-sama agar Pemilu berjalan dengan damai, tidak saling fitnah memfitnah, tidak ada kampanye negatif, tidak ada saling menjelekkan," tutur dia.

Baca Juga: Puan Maharani Soal Hubungan dengan Jokowi: Siapa yang Panas, ya?

PDIP Merasa Ditinggal Jokowi

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto terang-terangan mengaku bahwa partainya saat ini dalam suasana sedih, terluka dan perih.

Saat ini, banyak kader hingga simpatisan yang tak percaya dengan hubungan antara partai dan keluarga Presiden Jokowi.

"Ketika DPP partai bertemu dengan jajaran anak ranting dan ranting sebagai struktur partai paling bawah, banyak yang tidak percaya bahwa ini bisa terjadi," ujar Hasto dalam keterangan tertulis.

Baca Juga: Jokowi Soal Obrolannya dengan Anies, Ganjar, dan Prabowo: Saya Ajak Tak Ada Saling Fitnah dan Menjelekkan

Menurut Hasto, PDI Perjuangan selama ini sudah memberikan banyak keistimewaan untuk Jokowi dan keluarganya.

"Kami begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden jokowi dan keluarga, namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar parntan kebaikan dan konstitusi," katanya.

"Awalnya kami hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi, namun ternyata itu benar-benar terjadi," sambungnya.***

Sentimen: negatif (99.4%)