GEDEBAGE, AYOBANDUNG.COM -- Direktur Ditreskrimum Polda Jabar tak menampik jika pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang berjalan lamban. Pasalnya, penyidik harus melakukan pencocokan ulang data-data yang sudah ada dengan data terbaru.

"Berjalan lambat ini kita merangkai kembali, barang-barang bukti saat olah TKP awal yang kurang sempurna, sehingga butuh waktu untuk merangkai ini," kata Direktur Ditreskrimum Polda Jabar Kombes Surawan, Rabu, 1 November 2023.

Surawan mengatakan, pengungkapan kasus terus berkembang setelah penetapan tersangka. Sejauh ini sudah ada lima tersangka, yakni R Ramdanu alias Danu, Yosep, Minim, Arighi dan Abi dalam kasus tersebut.

Penyidik terus menggali keterangan dari lima tersangka tersebut untuk mendapatkan fakta-fakta peristiwa kelam yang terjadi pada 18 Agustus 2021 silam itu secara utuh.

"Kita butuh data ahli yang kemarin, ahli forensik, Puslabfor, inafis dan yang lain kita rangkai kembali," ungkapnya.

"Sehingga kita bisa mengambil simpulan simpulan, kemudian membuat satu hipotesa bagaimana peristiwa terjadi," ujar dia.

Surawan menuturkan, penyidik telah mendapatkan gambaran umum terkait rangakaian peristiwa yang menewaskan Tuti dan Amalia. Bahkan, penyidik telah meminta saksi Yories untuk memberikan keterangan terkait TKP sebelum terjadi pembunuhan.

Terbaru, penyidik telah melakukan penggeledahan di rumah Banpol, Mulyana, Yories, dan seorang perwira polisi.

"Kemarin kita mensetting ulang TKP, kemarin kita datangkan yoris untuk kita tata ulang TKP seperti awal, sebelum kejadian posisi sofa dimana, ember dimana, TKP kamar Amel seperti apa, ruang tv seperti apa, kita tata ulang kembali," jelasnya.