Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
BUMN: Garuda Indonesia
Event: Rezim Orde Baru
Hewan: Ayam
Kab/Kota: Bogor, Senayan, Kebayoran Baru
Kasus: HAM
Tokoh Terkait
Profil 9 Partai yang Dukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming di Pilpres 2024
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) yang mendaftar terakhir di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun, pasangan calon (paslon) tersebut diusung oleh partai politik dengan jumlah paling banyak, jika dibandingkan dengan paslon lainnya.
Ada sembilan partai politik yang mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Kesembilannya adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, Partai Garuda, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang masuk sebagai peserta Pemilu 2024.
Sementara, satu partai lainnya adalah Partai Rakyat Adil Makmur (Prima). Namun, partai tersebut tidak lolos sebagai peserta Pemilu 2024.
Lantas, bagaimana profil delapan partai tersebut? Berikut rinciannya;
Baca Juga: Kronologi Pecahnya NU Gusdurian vs Cak Imin, Percikan Dendam Masa Lalu di Pilpres 2024
Partai Gerindra
Lahirnya Partai Gerindra ini tak bisa dilepaskan dari obrolan intelektual muda Fadli Zon dan pengusaha Hashim Djojohadikusumo yang terjadi pada 2007. Saat itu, keduanya membahas situasi politik yang dianggap jauh dari nilai-nilai demokrasi sesungguhnya.
Hashim pun setuju jika ada sebuah partai baru yang bisa memberikan haluan baru dan harapan baru. Wacana tersebut pun dibahas di lingkaran orang-orang Hashim dan Prabowo Subianto. Namun ternyata, tak semua setuju.
Singkat cerita, akhirnya sebuah partai baru bernama Partai Gerindra pun dideklarasikan pada 6 Februari 2008. Saat ini, Prabowo Subianto lah yang menjadi Ketua Umum Partai Gerindra.
Dalam menjalankan tugas kepartaian, partai berlogo kepala burung Garuda itu memiliki visi untuk menjadi partai politik yang mampu menciptakan kesejahteraan rakyat, keadilan sosial dan tatanan politik negara yang melandaskan diri pada nilai-nilai nasionalisme dan religiusitas dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang senantiasa berdaulat di bidang politik, berkepribadian di bidang budaya dan berdiri diatas kaki sendiri dalam bidang ekonomi.
Baca Juga: Adu Kemampuan Berbahasa Asing Capres 2024, Prabowo, Anies, atau Ganjar yang Lebih Unggul?
Partai Golkar
Golkar merupakan singkatan dari Golongan Karya yang tak lepas kaitannya dari kolaborasi gagasan tiga tokoh, yakni Soekarno, Soepomo, dan Ki Hadjar Dewantara. Ketiganya mengajukan gagasan integralistik-kolektivitis sejak 1940.
Saat itu, gagasan tersebut terwujud dengan adanya Golongan Fungsional. Kemudian, namanya diubah dalam bahasa Sansekerta sehingga menjadi Golongan Karya pada 1959 yang kini dikenal sebagai Golkar.
Mulanya, Golkar bukan lah sebuah partai, tetapi hanya perwakilan golongan melalui Golongan Karya. Masa awal berdirinya organisasi Golkar terjadi pada tahun 1957.
Kemudian, Partai Golkar sendiri bermula dari berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Lalu, Partai Golkar pun berdiri pada 20 Oktober 1964.
Baca Juga: Cak Imin Beri Penjelasan Soal Pembangunan IKN yang Tak Tercantum di Visi-Misi AMIN
Partai yang identik dengan warna kuning ini didirikan oleh Soeharto dan Suhardiman. Dalam menjalankan kegiatannya, Partai Golkar memiliki visi, yakni terwujudnya masyarakat Indonesia yang bersatu, berdaulat, maju, modern, damai, adil, makmur, beriman dan berakhlak mulia, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dan bermartabat dalam pergaulan dunia.
Saat ini, Partai Golkar dipimpin oleh Airlangga Hartarto.
PAN
Lahirnya PAN tak bisa dilepaskan dari sosok Amien Rais, sang lokomotif gerakan reformasi 1998. Setelah menumbangkan Orde Baru, Amien Rais dan 49 rekannya dalam Majelis Amanat Rakyat (MARA) merasa perlu mendirikan partai politik baru untuk melanjutkan cita-cita reformasi.
Kemudian, didirikan lah PAN oleh 50 tokoh nasional, termasuk Amien Rais. Mulanya, partai tersebut diberi nama Partai Amanat Bangsa (PAB), tetapi akhirnya diubah menjadi PAN saat pertemuan di Bogor pada 5-6 Agustus 1998.
Baca Juga: Daftar Visi Misi: Ganjar Pranowo - Mahfud MD, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, dan Prabowo Subianto
PAN dideklarasikan di Istora Senayan Jakarta pada 23 Agustus 1998. Saat ini, PAN dipimpin oleh Zulkifli Hasan.
Demokrat
Perjalanan Partai Demokrat dimulai pada 10 September 2001. Pasalnya, saat itu, Demokrat resmi didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM RI.
Pada tahun 2004, Demokrat pun mengikuti Pemilu Legislatif dan berhasil menjadi peringkat ke-5 dengan raihan suara sebanyak 7,45 persen (8.455.225) dari total suara. Setelah itu, Demokrat pun mendapatkan 57 kursi di DPR.
Demokrat menapaki masa kejayaannya pada tahun 2009. Saat itu, Demokrat berhasil menjadi pemenang Pemilu Legislatif 2009 dengan perolehan kursi di DPR sebanyak 150 kursi.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Sediakan Barcode dalam Visi Misi yang Diserahkan ke KPU, Berharap Masyarakat Beri Masukan
Saat ini, partai yang diketuai oleh Agus Harimurti Yudhoyono itu memiliki sejumlah visi, yakni Indonesia menjadi Negara Maju di Abad 21, Indonesia menjadi Negara Kuat di tahun 2045, dan Indonesia menjadi Emerging Economy di tahun 2030.
Partai Bulan Bintang
PBB merupakan partai yang lahir berasaskan Islam. Partai yang berdiri sejak 17 Juli 1998 itu dideklarasikan pada 26 Juli 1998 di halaman Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Saat pendiriannya, PBB didukung oleh ormas-ormas Islam tingkat nasional, yakni Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Badan Koordinasi dan Silaturahmi Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI), dan Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI). Kemudian, ada pula Forum Silaturahmi Ulama, Habaib dan Tokoh Masyarakat (FSUHTM), Persatuan Islam (Persis), Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), Persatuan Umat Islam (PUI), Perti, Al-Irsyad, Komite untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI), Persatuan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), dan lainnya.
Saat awal berdiri, PBB diketuai oleh Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc. Hingga saat ini, sosok tersebut masih menjadi Ketua Umum PBB.
Baca Juga: Daftar Koleksi Kendaraan Prabowo Subianto, Capres Sultan yang Punya Banyak Mobil Mewah
Sejak reformasi, PBB pun telah menjadi peserta pemilu, yakni pada tahun 1999, 2004, 2009, 2014, dan 2019. Pada tahun 2024 mendatang, PBB juga terdaftar sebagai peserta pemilu.
Partai Gelora
Partai Gelora didaftarkan ke Kemenkumham pada 31 Maret 2020. Kemudian, SK Badan Hukum Partai Gelora diterima pada 2 Juni 2020.
Partai ini memiliki visi untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, adil, makmur dan menjadi bagian dari kepemimpinan dunia. Dengan begitu, ada sejumlah misi yang mereka punya, yakni membangun masyarakat yang religius dan berpengetahuan, embangun pemerintahan efektif, serta mengembangkan kekuatan pertahanan nasional.
Kemudian, menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang mengedepankan inovasi sains dan teknologi, serta menumbuhkan dan memeratakan ekonomi dengan mewujudkan sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Baca Juga: Daftar Koleksi Kendaraan Ganjar Pranowo, Capres PDIP Ternyata Suka Riding Moge
Selain itu, mendorong pembangunan yang menopang kelestarian lingkungan, dan berperan aktif dalam kepemimpinan nasional dan internasional.
Partai Garuda
Partai Garuda didirikan pada 30 November 2007. Sebelumnya, partai itu memiliki nama Partai Kerakyatan Nasional. Namanya berubah menjadi Partai Garuda pada tahun 2015.
Partai tersebut memiliki visi terwujudnya cita-cita perubahan Indonesia, dengan misi terwujudnya cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Kemudian, terwujudnya masyarakat demokratis yang adil dan sejahtera serta berkeyakinan pada Tuhan Yang Maha Esa, mencintai tanah air dan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, mewujudkan masyarakat kedaulatan Rakyat dalam berdemokrasi, yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan hukum yang berlaku, serta mewujudkan ekonomi kerakyatan yang berkeadilan.
Baca Juga: Pesan Anies dan Ganjar: Minta Jokowi Pastikan Netralitas Aparat pada Pilpres 2024
PSI
Berdasarkan keterangan di situs resm PSI, partai tersebut lahir dari kesadaran bahwa politik adalah sebuah tugas mulia untuk mewujudkan kebahagiaan bagi semua orang. Partai yang identik dengan bunga mawar itu berdiri pada tahun 2014, lalu.
Dalam menjalankan tugas kepartaian, PSI memiliki visi, yakni Indonesia yang berkarakter kerakyatan, berkemanusiaan, berkeragaman, berkeadilan, berkemajuan dan bermartabat. Untuk mewujudkannya, mereka juga memiliki sejumlah misi.
Pertama, menggalang kekuatan nasional melalui sebuah kepemimpinan politik yang ideologis, terorganisir, dan terstruktur. Kedua, menggalang perjuangan politik dengan nilai solidaritas nasional melanjutkan agenda reformasi dan demokratisasi.
Kemudian, membangun kembali semangat republikanisme, merajut kembali rasa kebangsaan yang terserak, menanam kembali benih-benih idealisme, mendirikan kembali benteng-benteng kebhinekaan dan membangun kembali pondasi gotong royong. Terakhir, mendorong martabat Indonesia dalam pergaulan internasional, sesuai prinsip politik bebas aktif dengan melibatkan kondisi geopolitik internasional yang sedang berkembang.
Baca Juga: 3 Capres Makan Ayam Kodok Bareng Jokowi, Intip Resep dan Cara Membuatnya ala Chef Devina
Saat ini, PSI diketuai oleh Kaesang Pangarep yang juga putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Prima
Partai Prima disebut telah didirikan pada 20 Juli 2020. Namun, deklarasi partai itu baru berlangsung pada 1 Juni 2021 di Jakarta.
Itu lah profil dan sejarah singkat delapan partai yang mengusung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming di Pilpres 2024. ***
Sentimen: positif (100%)