Sentimen
Negatif (96%)
31 Okt 2023 : 21.21
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Karanganyar

Partai Terkait

Potret Masa Kecil Ganjar Pranowo, Hobi Kena Hukuman karena Nakal dan Bercita-cita Jadi Pilot

31 Okt 2023 : 21.21 Views 11

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Potret Masa Kecil Ganjar Pranowo, Hobi Kena Hukuman karena Nakal dan Bercita-cita Jadi Pilot

PIKIRAN RAKYAT – Sosok bakal calon presiden (bacapres) dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo dikenal dekat dengan wong cilik atau rakyat kecil. Istilah tersebut bukan istilah buatan semata, namun memang berasal dari latar belakang keluarga Ganjar.

Ganjar Pranowo merupakan anak lereng Gunung Lawu yang memiliki cita-cita besar demi keluarganya. Tentu tak banyak orang yang tahu potret kehidupan masa kecil Ganjar Pranowo, sebagai anak kelima dari enam bersaudara.

Namun banyak orang yang tahu tentang masa kecil Ganjar Pranowo yang serba susah itu. Tak heran ada beberapa penulis yang menjadikan kisah hidup Ganjar sebagai karya biografi karyanya.

Dalam buku-buku yang telah dirilis tersebut, terungkap masa kecil yang jarang diketahui masyarakat. Salah satunya soal kenakalan-kenakalan Ganjar selama kecil dan remaja.

Baca Juga: Kenapa PDIP Tidak Tegas Sikapi Manuver Gibran Rakabuming?

Masa kecil Ganjar Pranowo

Hidup di tengah kemiskinan

Ganjar Sungkowo, nama awal Ganjar Pranowo, lahir dari pasangan Pamuji dan Sri Suparmi di sebuah desa di lereng Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah pada 28 Oktober 1968. Sejak lahir, Ganjar harus hidup dengan serba kekurangan.

Ayahnya memang seorang polisi, namun pangkatnya masih sangat rendah. Bahkan gaji ayahnya hanya cukup untuk makan, sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga.

Untuk makan saja, Ganjar dan keluarga sering kesulitan. Tak jarang keluarganya membagi satu telur untuk seluruh keluarga, agar bisa merasakan semuanya.

Semasa kecil, Ganjar bersekolah di SD Negeri 02 Tawangmangu. Dia pun terbiasa nyeker atau tak memakai sepatu, karena hal itu adalah barang yang sangat mahal. Kondisi sederhana ini menempa Ganjar menjadi lebih kuat.

Masa kecil Ganjar Pranowo. /Arsip pribadi Ganjar Pranowo

Baca Juga: Momen Jokowi Duduk Semeja dengan Anies, Ganjar, dan Prabowo Saat Jamuan Makan Siang di Istana

Bahkan kemiskinan tersebut membuat Ganjar memiliki cita cita yang sangat tinggi. Semasa kecil, Ganjar bercita-cita sebagai pilot, agar bisa terbang tinggi.

Nyaris diusir

Namun setelah Ganjar  nyaman dengan hidup dan teman-temannya, dia dan keluarganya diusir oleh pemilik tanah. Ayah Ganjar memang hanya mengontrak, dan kontraknya sudah habis. Namun mereka sepakat untuk pindah jika sudah menemukan rumah.

Pemilik rumah pun tak setuju dan mendesak Ganjar dan keluarganya segera pindah. Sang ayah pun mencoba mencari kontrakan di Kabupaten Karangnyar, yang sedikit lebih ramai.

Mereka pun segera mendapat rumah kontrakan, namun rumah tersebut masih beralaskan tanah dan berdinding triplek. Di rumah barunya, Ganjar harus naik bus untuk bisa menuntaskan sekolahnya.

Baca Juga: Menu Makan Siang Jokowi Bersama Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di Istana

Meski hidup jauh dari teman-teman, Ganjar tetap merasa senang masih bisa bersekolah bersama teman-temannya.

Ganjar harus menelan pil pahit lagi, setelah ayahnya dipindahtugaskan ke Kutoartjo, Jawa Tengah. Di sana, ia harus memulai sekolah baru pada kelas VI di SD Negeri 1 Kutoarjo.

Dikenal nakal

Selain anak yang pintar, Ganjar dikenal sebagai anak yang nakal. Dilansir dari ganjarpranowo.com, Ganjar sering disetrap atau dihukum oleh gurunya karena dinilai sangat nakal.

Ganjar bercerita bahwa dirinya sampai harus membersihkan bangku dan meja seisi kelas karena tak mengerjakan soal matematikanya. Ganjar juga tak bisa mengelak dari toyoran gurunya tersebut.

Bantu ibu jaga warung

Karena gaji Pramuji hanya cukup untuk makan, ibunda Ganjar berinisiatif membuka warung kelontong dan bensin eceran di rumahnya, demi menambah pendapatan orangtua. Demi membantu ibunya, Ganjar harus membeli bensin di pom bensin Andong.

Rutinitas itu dilakukan Ganjar setelah salat subuh. Jika sudah selesai membeli bensin, dia kemudian memasukkannya ke kemasan botol literan. Ia juga bertugas melayani bensin ke tangka motor pembeli.***

Sentimen: negatif (96.8%)