AYOBANDUNG.COM -- Presiden Jokowi disebut-sebut bisa berbahasa Mandarin atau China dengan lancar. Isu tersebut muncul akibat viralnya sebuah video yang beredar di media sosial.

Dalam video yang tersebar, tampak jelas bahwa Jokowi sedang memberi pidato menggunakan bahasa mandarin. Raut wajah dan mulut Presiden Jokowi sangat sesuai dengan kata-kata yang diperdengarkan dalam video tersebut.

Namun ternyata, video yang tersebar di mana-mana itu merupakan rekayasa. Presiden Jokowi rupanya menjadi korban teknologi Deepfake.

Dimana video tersebut direkayasa menggunakan artificial intelligence atau AI. Adapun video asli Jokowi tersebut adalah saat ia memberi sambutan dalam acara kenegaraan.

Dalam video aslinya, Presiden Jokowi menggunakan Bahasa Inggris kala berpidato. Video asli tersebut diunggah pada kanal Youtube The U.S - Indonesia Society pada 13 November 2025.

Baca Juga: Besaran Gaji Pramugara Kereta Api Tembus Angka Segini, Lebih Besar dari PNS! Lulusan SMA Bisa Daftar

Baca Juga: Tanggapi Kebijakan Anies Soal Kenaikan Gaji PNS, Ferdinand Hutahaean: Seolah Semua ASN Korupsi

Sehingga video Presiden Jokowi yang tengah viral menguunakan bahasa mandarin dengan fasih merupakan bentuk disinformasi yang masuk dalam kategori Hoaks atau berita bohong.

Adapun dalam video aslinya setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Presiden Jokowi berkata, "Sebagai Presiden Indonesia, saya tidak bisa melarang Anda untuk serakah. Saya akan melarang Menteri Perdagangan untuk melarang saya."

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Jokowi sebagai bentuk guyonan dan mendapat banyak tepuk tangan dan surakan dari hadirin yang datang.