FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo buka suara terkait alasannya kembali menunjuk Andi Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian disisa masa jabatan 2019-2024.

Andi Amran Sulaiman sebelumnya pernah menjabat sebagai Mentan pada masa kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla periode 2014-2019.

Jokowi menilai Amran telah memahami dan mengerti seluk beluk penanganan di sektor pertanian.

"Jadi tidak usah diajarin, tidak perlu lagi belajar birokrasi, tidak perlu lagi harus mengetahui siapa dirjennya. Usai dilantik, ketika itu juga langsung bekerja," kata Jokowi di Istana Negara usai melantik Amran, Rabu (25/10/2023).

Presiden Jokowi juga memberikan tugas khusus ke Amran Sulaiman, salah satunya mengupayakan agar produksi beras atau padi meningkat sesuai target yang diberikan kepala negara.

Jokowi mengatakan, dengan meningkatkan produksi padi atau beras di Tanah Air maka harga beras di pasar dapat dikendalikan atau diturunkan. Efeknya, daya beli masyarakat tetap terjaga.

"Jadi, produksinya harus melimpah," tegas Jokowi.

Tak ingin buang-buang waktu, usai dilantik, Amran langsung tancap gas.

Amran mengatakan fokus kerja dalam satu tahun ke depan adalah memperkuat produksi berbagai komoditas strategis seperti padi dan jagung.

Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta Indonesia meningkatkan produksi berbagai komoditas strategis.

Pria asal Sulawesi Selatan itu optimis target tersebut dapat tercapai seperti yang pernah dilakukan pada 2017 dan 2021 lalu.

"Satu tahun ini saya fokus pada produksi padi, jagung dan kedelai. Kita menekan dulu impor agar bisa swasembada," ujar Mentan Amran. (*)