LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Pemilihan Presiden 2024 di Indonesia telah menjadi sorotan utama, terutama ketika beberapa tokoh yang dulunya menjadi kritikus Prabowo Subianto, sekarang memberikan dukungan penuh pada calon presiden yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Dalam perubahan yang mengejutkan, banyak aktivis 98 dan relawan pro-Jokowi (Projo) yang awalnya menentang Prabowo, sekarang telah berbalik menjadi pendukung setia. Mengapa perubahan ini terjadi?

Baca Juga: Keputusan MK, Kemunculan Gibran jadi Cawapres, Isu Dinasti Politik, Prabowo: Semua Dinasti, Saya Juga Dinasti!

Budiman Sujatmiko

Budiman Sujatmiko adalah salah satu nama terkemuka dalam aktivisme Indonesia. Sebagai mantan aktivis 98 yang pernah berjuang keras melawan rezim Orde Baru, ia sebelumnya memiliki pandangan yang kritis terhadap Prabowo Subianto, terutama selama Pemilu 2019. Saat itu, ia meragukan program-program Prabowo dan kualitas kepemimpinan yang ditawarkan.

Namun, dalam perkembangan yang mengejutkan, Budiman Sujatmiko telah berubah menjadi pendukung setia Prabowo Subianto. Ia bahkan rela dipecat oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) demi memberikan dukungan kepada Prabowo.

Budiman mengaku salut terhadap perubahan yang telah terjadi dalam Prabowo dan visi misi yang ditawarkan untuk memajukan bangsa.

Pertanyaannya adalah apa yang membuat Budiman dan banyak aktivis 98 lainnya beralih dukungan ke Prabowo?

Beberapa kemungkinan alasan meliputi keyakinan pada perubahan dan komitmen Prabowo untuk memajukan bangsa serta evaluasi mereka terhadap kinerja pemerintahan sebelumnya. Mungkin ada juga faktor-faktor pribadi yang memengaruhi keputusan ini.

Baca Juga: Keputusan MK, Kemunculan Gibran jadi Cawapres, Isu Dinasti Politik, Prabowo: Semua Dinasti, Saya Juga Dinasti!

Aktivis 98 Lainnya Mendukung Prabowo

Budiman Sujatmiko bukan satu-satunya aktivis 98 yang berbalik mendukung Prabowo. Aktivis 98 dari seluruh Indonesia juga telah menyatakan dukungan mereka kepada Prabowo. Mereka mengklaim bahwa mereka akan mendukung komitmen Prabowo dalam membangun bangsa.

Sebagai bagian dari gerakan mahasiswa tahun 1998 yang memainkan peran penting dalam pergantian rezim di Indonesia, keputusan para aktivis ini untuk mendukung Prabowo sangat menarik.

Mereka yang dulu berjuang melawan Prabowo saat dia menjadi bagian dari rezim Orde Baru, sekarang menganggapnya sebagai pilihan yang paling baik untuk memimpin negara ini.

Relawan Projo: Dari Jokowi ke Prabowo

Selain aktivis 98, sejumlah relawan yang dulunya mendukung Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi presiden juga telah berbalik arah untuk mendukung Prabowo. Mereka awalnya berada di barisan "Projo" yang aktif mendukung kampanye Jokowi agar bisa menjadi presiden. Namun, sekarang mereka telah mendeklarasikan diri sebagai pendukung Prabowo.

Baca Juga: Ini Besaran Gaji dan Tunjangan Didapat Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming jika Terpilih di Pemilu 2024

Perubahan ini menggarisbawahi dinamika politik yang berubah-ubah di Indonesia. Sementara Projo awalnya mendukung Jokowi, dukungan mereka sekarang beralih ke Prabowo, menciptakan pertanyaan mengenai apa yang memengaruhi perubahan drastis ini.

Apakah ini hanya masalah preferensi politik atau apakah ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi perubahan ini?

Meskipun keputusan para aktivis 98 dan relawan Projo untuk mendukung Prabowo dapat menjadi kejutan, namun dalam politik, perubahan dukungan dan aliansi bukanlah sesuatu yang jarang terjadi.

Dalam Pemilihan Presiden 2024, hal ini menciptakan pergeseran dalam dinamika politik nasional dan menunjukkan bahwa banyak faktor yang memengaruhi keputusan pemilih.

Perubahan pandangan sejumlah tokoh seperti Budiman Sujatmiko, aktivis 98, dan relawan projo mencerminkan dinamika politik yang selalu berubah. Dalam dunia politik, pergeseran dukungan tidak jarang terjadi, dan pemilihan seorang pemimpin bukan hanya tentang partai politik, tetapi juga tentang visi, misi, dan komitmen seorang kandidat.