KPU Tawarkan Mahasiswa Terlibat sebagai Anggota KPPS pada Pemilu 2024
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
/data/photo/2023/10/12/6527a9ed5a735.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Hasyim Asya'ri mengatakan, mahasiswa akan dilibatkan dalam Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2024.
Hal itu ia sampaikan seusai menghadiri acara diskusi bersama Komnas HAM di Hotel Novotel, Jakarta Pusat, Kamis (12/10/2023).
Hasyim menyebutkan, KPU sudah bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi untuk melibatkan mahasiswa dalam KPPS lewat program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
"Buat perkuliahan kan banyak untuk magang, kerja praktik itu yang kami tawarkan adalah mahasiswa menjadi bagian dari penyelenggara pemilu, dalam hal ini anggota KPPS," kata Hasyim.
Baca juga: KPU: Para Pejabat Ini Harus Mundur untuk Maju Pilpres
Dia menyampaikan, jika tawaran ini disambut dengan baik oleh perguruan tinggi, dengan demikian KPU memiliki tenaga tambahan baru.
"Kalau itu disambut baik, paling enggak-nya kita mendapatkan tenaga-tenaga orang muda, fresh, well educated. Dan kemudian kan bertugas di kampung halamannya masing-masing," katanya.
Hasyim menjelaskan, mahasiswa yang nanti bertugas sebagai KPPS akam ditempatkan sesuai domisili, sehingga mengurangi beban KPU untuk mengurus pindah milih.
"Nah kalau mereka pada hari H ditugaskan menjadi anggota KPPS, paling tidak mengurangi beban teman-teman KPU di daerah tersebut untuk mengurusi atau melayani pindah memilih," jelasnya.
Baca juga: KPU: Partai Ummat, Buruh, Gelora, dan PKN Tak Bisa Masuk Koalisi Daftarkan Capres ke KPU
Ia mencontohkan, mahasiswa yang berkuliah di Jogja atau Malang bisa menjadi anggota KPPS di kampung halamannya, bukan di daerah kampusnya.
"Karena mereka tetap memilihnya di kampung halaman sesuai dengan di mana dia terdaftar didapatnya itu," ucap Hasyim.
Ia juga menambahkan, mahasiswa yang tergabung dalam KPPS, akan mendapat honor dari KPU, Surat Keputusan (SK), juga sertifikat.
Dia juga sudah menyampaikan kepada pimpinan universitas agar memperbesar bobot satuan kredit semester (SKS) bagi mahasiswa yang ikut program ini.
"Makanya kami menyampaikan ke pimpinan kampus supaya bobot SKS-nya diperbesar, walaupun mungkin kerjanya tiga hari ya," imbuhnya.
-. - "-", -. -
Sentimen: negatif (66.7%)