Sentimen
Negatif (100%)
11 Okt 2023 : 10.45
Informasi Tambahan

Kasus: HAM, penembakan

Tokoh Terkait
Irjen Pol Nanang Avianto

Irjen Pol Nanang Avianto

Kapolri Didesak Copot Kapolda Kalteng Buntut Konflik Polisi Vs Warga di Seruyan

11 Okt 2023 : 10.45 Views 7

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Kapolri Didesak Copot Kapolda Kalteng Buntut Konflik Polisi Vs Warga di Seruyan

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot Kapolda Kalimantan Tengah (Kalteng) Irjen Pol Nanang Avianto.

Desakan pencopotan itu sebagai imbas dari bentrokan warga Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan dengan aparat kepolisian yang menewaskan seorang warga pada Sabtu, 7 Oktober 2023.

Tidak hanya Kapolda, Kontras juga mendesak agar Kapolres Seruyan turut dicopot dari jabatannya.

"Kapolri segera mengusut seluruh aparat kepolisian pelaku kekerasan dan penembakan yang mengakibatkan adanya korban jiwa serta luka-luka secara profesional, transparan dan akuntabel dan menindak tegas dengan mencopot Kapolda Kalimantan Tengah dan Kapolres Seruyan karena gagal dalam menangani massa aksi hingga menimbulkan korban jiwa," ujar Koordinator Kontras, Dimas Bagus Arya dalam keterangan tertulis, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Amnesty International Kecam Konflik Polisi Vs Warga di Seruyan yang Memakan Korban Jiwa

Selain itu, Kapolri juga didesak untuk menarik semua aparat keamanan dari lokasi konflik agraria di Desa Bangkal untuk memberikan rasa aman dan kondusifitas di lokasi.

Kontras juga meminta Kapolri agar melakukan evaluasi menempuh mekanisme peradilan umum kepada aparat kepolisian yang diketahui menggunakan kekuatan berlebihan sehingga menyebabkan seorang warga meninggal dunia.

"Mengingat tindakan yang dilakukan nyata merupakan tindak pidana guna memberikan efek jera dan mencegah berulangnya peristiwa ini di masa yang akan datang," kata Dimas.

Di sisi lain, Kontras mendesak agar Kementerian Agraria Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Negara (BPN) melakukan evaluasi dan mencabut perusahaan PT Hamparan Masawit Bangun Persada yang menjadi penyebab konflik agraria dengan masyarakat.

"(Juga) mendesak Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia) untuk segera melakukan investigasi mendalam atas peristiwa ini dengan melakukan pendalaman konstruksi peristiwa, meninjau langsung di tempat kejadian dan memeriksa anggota Polres Seruyan yang diduga melakukan penembakan," katanya.

Baca juga: Kapolri Diminta Copot Kapolda Kalteng-Kapolres Seruyan Buntut 1 Warga Diduga Tewas Ditembak Polisi saat Bentrok

Sebelumnya diberitakan, seorang warga tewas diduga tertembak dan satu lainnya mengalami luka berat dalam bentrok antara warga Bangkal dan polisi di perusahaan perkebunan sawit, PT Hamparan Masawit Bangun Persada 1 di Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah pada 7 Oktober 2023.

Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah, Kombes Erlan Munaji membenarkan bahwa telah terjadi bentrok antara warga dan polisi di lokasi perkebunan sawit tersebut.

Erlan mengungkapkan, bentrok pecah pada Sabtu siang sekitar pukul 12.30 WIB.

Saat itu, polisi sedang melakukan pengamanan konflik di lahan perkebunan milik PT Hamparan Masawit Bangun Persada 1.

Menurut versi polisi, sejumlah warga mengadang aparat sambil membawa ketapel dan tombak.

"Sehingga terpaksa diamankan, namun warga tidak terima sehingga warga melakukan perlawanan dan menyerang petugas," kata Erlan kepada Kompas.com pada 10 Oktober 2023.

Baca juga: Komnas HAM Akan Lakukan Penyelidikan Konflik Polisi Vs Warga di Seruyan yang Tewaskan 1 Warga

-. - "-", -. -

Sentimen: negatif (100%)