Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: stunting
Tokoh Terkait
TBC Sebabkan Anak "Stunting" - Koran-Jakarta.com
Koran-Jakarta.com
Jenis Media: Nasional

JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, mengatakan TBC (Tuberkulosis) menjadi salah satu penyakit yang menyebabkan stunting. Hal tersebut perlu mendapat perhatian mengingat anak-anak Indonesia masih banyak yang tinggal di Rumah Tidak Layak Huni yang berkisar 57,9 persen.
"Oleh karena itu TBC juga penyakit-penyakit yg menular masih mewarnai hingga membuat tergerusnya status nutrisi dan penyebab stunting," ujar Hasto dalam keterangannya di Jakarta, Senin (9/10).
Hasto menambahkan asupan bagi anak juga harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya stunting. Menurutnya, masih ada kesenjangan variasi makanan bagi anak di daerah perkotaan dan daerah. "Hari ini variasi makanan anak-anak Indonesia di kota masih lebih bagus daripada di daerah. Hari ini juga ASI eksklusif masih berat untuk mencapai 70 persen," katanya.
Baca Juga :
Penurunan "Stunting" di Aceh Butuh Pendekatan Konvergensi
Hasto menerangkan, upaya percepatan penurunan stunting dengan kolaborasi berbagai pihak telah menunjukkan penurunan yang signifikan. Dia berharap, hasil Survei Status Gizi Indonesia tahun 2023 mencapai 18 persen atau 17,8 persen.
"Untuk balita 21,6 persen tetapi untuk baduta yaitu 17,9 persen sehingga ada harapan. Semua yang masih diatas 10 persen masih punya PR pekerjaan rumah untuk kita supaya bisa menurunkan stunting dengan sebaik baiknya," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sumatera Barat Fatmawati mengatakan ada korelasi faktor penyebab stunting terhadap kejadian keluarga risiko stunting. Menurutnya, keluarga yang tidak mempunyai jamban dan sumber air minum yang layak memiliki risiko stunting sangat tinggi.
Adapun prevalensi stunting di Sumatera Barat mengalami kenaikan di mana pada 2021 23,5 persen naik menjadi 25,2 persen pada 2022.
Baca Juga :
Korem Tadulako Bantu Pemda Tekan Stunting di Sulteng
Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup
Sentimen: negatif (66.5%)