LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Kemarau panjang telah memberikan dampak pada banyak aspek seperti naiknya harga sembako atau sayuran akibat gagal panen hingga menurunnya kondisi kesehatan masyarakat akibat kurangnya air bersih.

Baru-baru ini ditemukan fenomena unik pada sebuah waduk di Sumedang, yaitu Waduk Jatigede yang sangat surut akibat kekeringan tersebut.

Waduk Jatigede merupakan danau buatan terbesar di Indonesia dan sangat bermanfaat bagi warga Sumedang untuk menyimpan cadangan air, pengendali banjir, hingga pembangkit listrik.

Surutnya waduk tersebut membuat masyarakat kelimpungan karena fungsinya yang besar sebagai pembangkit listrik dan pengairan.

Ada hal yang membuat unik dalam fenomena ini, dimana waduk ini berasal dari pemukiman warga dari 28 desa yang direlokasi, sehingga surutnya waduk tersebut membuat puing-puing bangunan, jalan, lahan dari desa yang tenggelam tersebut kembali terlihat.

Baca Juga: Ayah Mirna Tanggapi Dokumenter Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso: Jangan Terkecoh, Netflix Cari Duit!

Pasalnya, keringnya waduk ini cukup ekstrim, sehingga jalan dan lahan yang dulu tenggelam dapat kembali digunakan oleh warga seperti sebelumnya.

Tak terlihat seperti waduk kali ini, di beberapa bagian rasanya benar-benar melihat daratan yang tak pernah sama sekali dijadikan danau.

Masyarakat bernostalgia melintas menggunakan kendaraannya melalui jalan yang dulu sempat digunakan itu.
Suasananya gersang dan kering, hanya terdapat rumput-rumput liar yang sudah tumbuh.

Bak kota mati, puing-puing bangunan masih tersisa, seolah membawa masyarakat kembali pada masa jayanya pedesaan tersebut.

Tak jarang masyarakat yang membuka peluang di waduk yang surut tersebut salah satunya dengan cepat membuka warung untuk masyarakat yang sekedar nongkrong dan menikmati besarnya lahan jatigede itu.

Saat ini masyarakat cukup mulai menikmati waduk jatigede dengan jalan yang dulu tertutup air, sekarang kembali difungsikan, namun tetap menanti turunnya hujan dan waduk jatigede dapat dimanfaatkan sebagai danau seperti sedia kala.

Sebagai informasi, Waduk Jatigede tak hanya bermanfaat bagi warga Sumedang saja, namun dapat mengairi berbagai pesawahan di wilayah Majalengka, Cirebon, Kuningan, hingga Indramayu.

Baca Juga: Arsjad Rasjid: Penguatan dan Pemberdayaan Ekonomi NU Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045

Waduk ini juga dijadikan sebagai sektor Pariwisata mengingat pemandangannya yang sangat indah dengan hamparan air yang begitu luas dan memanjakan wisatawan untuk sekedar melakukan hobi memancing atau menaiki perahu yang telah disediakan.

Kering dan surutnya waduk ini tentu berdampak pada berbagai sektor seperti pertanian, pariwisata dan industri.***